JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Firman M Nur mendesak pemerintah segera menyelesaikan hal teknis yang masih menjadi kendala penyelenggaraan umrah 1443 Hijriah/2022.
Sebab, menurut dia, sudah terlalu lama waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkan keberangkatan jemaah umrah sejak diterimanya nota diplomatik dari pemerintah Arab Saudi oleh Pemerintah Indonesia.
Adapun nota diplomatik tersebut disampaikan pemerintah Saudi kepada Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca juga: Pemerintah Negosiasi dengan Arab Saudi agar Calon Jemaah Umrah Tak Perlu Vaksin Booster
"Pemerintah Indonesia telah mendapatkan nota diplomatik dari Arab Saudi terkait telah dibukanya kembali umrah bagi jemaah asal Indonesia," kata Firman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/11/2021).
"Namun sudah hampir satu bulan masih belum ada kepastian, sementara jemaah terus mendesak kapan bisa berangkat," lanjutnya.
Firman mengakui setelah diumumkannya nota diplomatik dari Saudi, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sudah merespons dengan cepat.
Namun ia menyayangkan sampai saat ini belum ada kepastian terkait hal-hal teknis pemberangkatan ibadah umrah 1443 Hijriah.
"Ini yang membuat kami pertanyakan, ada apa sebenarnya," ujarnya.
Firman pun menilai sudah terlalu lama pemerintah hanya menyelesaikan kendala seperti barcode vaksin Indonesia yang informasinya masih belum bisa dibaca di pihak Arab Saudi.
Begitu pula, kemudian masalah syarat perjalanan umrah yang mewajibkan vaksin Covid-19 dosis lengkap, jenis vaksin yang diakui oleh Arab Saudi dan perlu adanya vaksin booster.
"Mustinya Kementerian Kesehatan sudah bisa mengantisipasi, bahkan kami pun telah menyatakan kesiapan jika dilibatkan," ucap dia.
Baca juga: Kemenag Pastikan Persiapan Penyelenggaraan Haji-Umrah 2022 Tidak Diskriminatif
Sebelumnya diberitakan, Kemenag masih melakukan persiapan terkait penyelenggaraan haji dan umrah 1443 Hijriah/2022.
Direktur Jenderal Penyelengaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief memastikan persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka dan tidak diskriminatif.
"Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong percepatan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif," kata Hilman melalui keterangan tertulis, Senin (1/11/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.