Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat 3R, BRGM Berkomitmen Wujudkan Target Pengurangan GRK Indonesia

Kompas.com - 01/11/2021, 19:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berupaya mewujudkan komitmen Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GKR) sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Oleh karenanya, BRGM menerapkan strategi 3R, yaitu rewetting, revegetation, dan revitalization agar tujuan tersebut tercapai.

Kepala Kelompok Kerja Kerjasama Hukum dan Hubungan Masyarakat BRGM Didy Wurjanto mengatakan, rewetting dilakukan dengan membuat sumur, menimbun kanal, hingga membuat sekat kanal.

Sementara itu, revegetation adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman, dan regenerasi alami. Sedangkan revitalization adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, perikanan dan ekowisata.

“Jadi BRGM tidak hanya bekerja untuk pengendalian iklim, tapi restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ini sangat penting,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, BRGM Ajak Anak Bangsa Jaga Gambut dan Mangrove

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program tersebut, BRGM melibatkan langsung masyarakat lokal agar bisa merasakan secara langsung manfaatnya, termasuk dalam peningkatan ekonomi.

“Kami kerja sama dengan masyarakat lokal karena mereka tahu persis kondisi di lapangannya. Kita sudah membangun 17.000 infrastruktur pembasahan gambut (IPG), 5.000 sekat kanal,” ujarnya.

Didy mengatakan, pihaknya sudah merehabilitasi ratusan hektar ekosistem mangrove dan memberikan paket-paket revitalisasi ekonomi yang dikembangkan bersama masyarakat.

Melalui upaya-upaya tersebut, BRGM optimistis komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim pada 2030 dapat tercapai.

Baca juga: Berkat Menanam Mangrove, Warga di Sorong Bisa Buka usaha dan Beli Sepeda Motor

Perlu diketahui, terkait permasalahan perubhan iklim, Indonesia menjadi salah satu negara ayng diminta berkontribusi mengurangi emisi GRK, terlebih karena memiliki ekosistem gambut terbesar keempat dan mangrove terluas di dunia.

Pasalnya, ekosistem gambut dan mangrove berperan penting dalam pengendalian perubahan iklim dunia yang mengancam seluruh makhluk hidup di bumi.

Penasehat Senior Yayasan Lahan Basah, I Nyoman Suryadiputra menegaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat kaya akan lahan basah.

“Lahan basah merupakan 'tempat parkir' air tawar, misal kalau luas gambut 20 hektar dengan kedalaman 5 meter saja, artinya ada 1 triliun kubik air tawar di lahan gambut kita. Sedangkan 3,31 juta hektare mangrove akan menjadi 'tempat parkir' karbon,” ungkapnya.

Nyoman juga menyebutkan, lahan mangrove akan hancur apabila laut naik. Kerusakan di lahan gambut juga bisa terjadi jika ada terlalu banyak kanal yang berpotensi membuat gambut terbakar.

Baca juga: Lestarikan Batik, BRGM Gelar Pelatihan Membuat Pewarna Alam

Guna mencegah hal tersebut terjadi, Kepala Subdirektorat Adaptasi Ekologi Alami, Direktorat Adaptasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nuraeni menyebutkan, ada dua aksi nyata yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim yaitu mitigasi dan adaptasi.

Mitigasi dilakukan dalam rangka mengurangi emisi, contohnya ekosistem potensial gambut dan mangrove yang bisa berperan dalam pengurangan emisi GRK.

Sementara itu, adaptasi adalah upaya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim agar potensi kerusakan berkurang, peluang yang ditimbulkan bisa dimanfaatkan, serta konsekuensi yang ditimbulkan akibat perubahan iklim bisa teratasi.

Perubahan iklim jelas berdampak pada kehidupan. Pemerintah dalam hal ini, kami dari KLHK, sudah mencoba identifikasi modalitas atau support system untuk memastikan komitmen kita bisa tercapai,” ujarnya.

Baca juga: BRGM Targetkan 1,2 Juta Hektare Lahan Gambut Direstorasi pada 2021-2024

Nuraeni juga mengatakan, pihaknya sudah mencoba menyediakan peta jalan untuk adaptasi perubahan iklim sebagai pelengkap dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com