JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Gilang Endi Saputra, saat mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) Resimen Mahasiswa (Menwa).
Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek Anang Ristanto mengatakan, pihaknya meminta semua perguruan tinggi mengutamakan standar operasional (SOP) keselamatan mahasiswa dalam kegiatan yang memiliki risiko tinggi.
“Kemendikbud Ristek mengingatkan seluruh kampus agar meningkatkan bimbingan profesional dengan SOP K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) yang baik untuk setiap kegiatan kemahasiswaan yang mengandung resiko tinggi,” kata Anang kepada Kompas.com, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklat Menwa UNS, Rektor: Saya Minta Maaf
Menurut dia, Direktorat Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek telah berkoordinasi intens dengan pimpinan UNS terkait penyelidikan kematian Gilang.
Ia menegaskan, Kemendikbud Ristek mendukung penuh proses penyelidikan dari aparat untuk mengetahui penyebab Gilang meninggal dunia.
“Kemendikbud Ristek mengimbau agar semua pihak dapat bersabar menunggu hasil penyelidikan pihak berwajib dan tidak terhasut oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” imbuh dia.
Seperti diketahui, Gilang Endi meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS yang digelar di kawasan Jurung, Surakarta, Minggu (24/10/2021).
Kegiatan pendidikan dan latihan pra-gladi angkatan 36 Menwa UNS yang dilaksanakan pada 23-31 Oktober 2021 dan diikuti 12 mahasiswa.
Baca juga: Kasus Mahasiswa UNS Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Polisi Akan Periksa Saksi Ahli
Hasil otopsi menunjukkan, mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo itu meninggal akibat kekerasan benda tumpul.
"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak di Mapolresta Solo, Jumat (29/10/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.