JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku memahami soal banyaknya kritik yang ditujukan kepada pemerintah. Ia pun mengaku tak mempersoalkan keberadaan kritik.
Hal ini Jokowi sampaikan saat memberikan sambutan dalam Kongres Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) secara daring, Jumat (29/10/2021).
"Saya juga menyadari begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting," kata Jokowi, dikutip dari IJTI Channel.
Baca juga: RUU Cipta Kerja Atur Pers, IJTI Khawatir Pemerintah Berlaku Otoriter
Jokowi mengatakan, pemerintah akan bertanggung jawab terhadap segala kritik yang ada. Kritik dinilai penting untuk memastikan kebijakan pemerintah berpihak kepada rakyat.
"Pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggung jawab agar membuahkan hasil yang diharapkan untuk kepentingan rakyat," ujarnya.
Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis televisi yang telah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini.
Ia berharap informasi yang disampaikan para jurnalis selalu akurat, memberikan apresiasi sekaligus semangat, tetapi juga memuat kritik yang konstruktif.
Baca juga: 96 Jurnalis Positif Covid-19, IJTI Bentuk Satgas Pengaduan
Pada masa pandemi seperti ini, kata Jokowi, penyebaran informasi membanjiri ruang publik dengan begitu pesat. Di tengah situasi tersebut peran jurnalis menjadi semakin penting.
Jokowi mengatakan bahwa jurnalis telah menjadi suluh kegelapan, menjaga situasi tetap jernih, dan membangkitkan optimisme serta harapan masyarakat.
Untuk itu, Presiden memastikan bahwa pemerintah akan terus menjamim kemerdekaan pers.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.