Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tak Perlu Takut, Pemerintah Jamin Vaksin Covid-19 Aman dan Teruji Klinis

Kompas.com - 29/10/2021, 12:48 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, pemerintah terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi.

Upaya edukasi tersebut, kata dia, merupakan salah satu program pemerintah selain jaminan ketersediaan stok vaksin dan percepatan vaksinasi.

"Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa seluruh vaksin Covid-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," imbau Usman seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Kamis (28/10/2021).

Dalam kesempatan itu, Usman tidak lupa kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspada dan Patuh Prokes Meski Sudah Divaksinasi

Adapun prokes yang dimaksud adalah menerapkan 6M, meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

"Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengingatkan bahwa, belakangan ini terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 meski persentasenya kecil," ujar Usman.

Lonjakan kasus Covid-19 tersebut, sebut dia, hendaknya membuat seluruh masyarakat mawas dan tetap disiplin menjalankan prokes.

Baca juga: Kasus Covid-19 Dikhawatirkan Naik Saat Nataru, Epidemiolog UI: Prokes Tolong Diperketat

Percepat program vaksinasi nasional

Pemerintah sendiri terus berupaya mempercepat program vaksinasi nasional. Salah satunya dengan melakukan pemenuhan kebutuhan vaksin ke Tanah Air.

"Sejak Selasa (26/10/2021) hingga Kamis (28/10/2021), pemerintah telah mendatangkan empat tahap vaksin, yakni tahap 101,102,103, dan 104," ujar Usman.

Pada kedatangan tahap ke-101, Selasa (26/10/2021), Indonesia kedatangan 4 juta vaksin Sinovac dalam bentuk jadi.

Sehari setelahnya, sebut Usman, pada Rabu (27/10/2021), sebanyak 4 juta vaksin Sinovac dalam bentuk jadi kembali tiba sebagai kedatangan tahap ke-102.

Baca juga: RI Terima 1 Juta Dosis Vaksin Sinovac, Hibah Pemerintah China

Kemudian, lanjut dia, pada Kamis (28/10/2021), Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-103 yaitu Pfizer berjumlah 677.430 dosis dalam bentuk jadi.

Masih pada Kamis (28/10/2021) juga tiba 4 juta vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebagai kedatangan tahap ke-104.

"Dengan kedatangan vaksin kali ini, termasuk kedatangan vaksin kemarin, Indonesia telah memiliki lebih dari 300 juta dosis vaksin, tepatnya 305.735 960. Baik vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk," ujar Usman.

Baca juga: G20 Harus Salurkan Surplus Vaksin Covid-19 ke Negara yang Membutuhkan

Menurutnya, lancarnya kedatangan vaksin akan membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi menjadi lebih optimal. Hal ini juga seiring dengan langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah.

“Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, setiap vaksin jadi yang telah datang akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Ini bertujuan agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat,” ucap Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com