Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anggota Komisi XI DPR: Kebijakan Pemerintah Harus Dipacu untuk Kepentingan Rakyat Daerah

Kompas.com - 29/10/2021, 12:46 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (PDR) Agun Gunandjar Sudarsa meminta pemerintah untuk mengejar pertumbuhan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Tidak perlu pertumbuhan yang relatif tinggi. Mungkin cukup empat atau lima persen, tapi merata seluruh Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah harus semakin dipacu untuk kepentingan rakyat di daerah,” kata Agun dalam kunjungan resmi Komisi XI DPR ke Sumtera Utara (Sumut), Rabu (27/10/2021).

Menurut dia, pertumbuhan tinggi tidak serta merta mengurangi kesenjangan yang ada. Sebab, bisa saja pertumbuhan ekonomi tinggi ini tidak berkorelasi dengan pengentasan kemiskinan, kebodohan, dan disparitas antara penduduk kaya dan miskin.

“Itu terjadi akibat dari kebijakan pengalokasian seluruh sumber daya keuangan dan ekonomi yang tidak tersebar merata dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya dikutip dari dpr.go.id, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Pimpinan Komisi XI Minta Penggerebekan Perusahaan Pinjol Dilakukan Terus-menerus sebagai Shock Therapy

Agun menekankan, pengawasan yang dilakukan Komisi XI DPR ke daerah selalu mendekatkan pada kebijakan-kebijakan penyelenggaraan pemerintahan sektor keuangan, perbankan, dan perekonomian.

“Semua itu dilakukan untuk mendekatkan DPR dengan subyek dan obyek yang ingin dilihat, yakni rakyat daerah,” kata dia.

Pertumbuhan ekonomi di Sumut

Pada kesempatan yang sama, Agun menjelaskan, hingga saat ini, upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) selama pandemi Covid-19 berjalan dengan baik dan lancar.

Namun, sebut dia, terdapat beberapa hal yang perlu dikritisi dan didorong untuk menumbuhkan sejumlah peningkatan.

Baca juga: Pimpinan Komisi XI Usul Pinjaman Online Diatur dalam Undang-Undang

“Sehingga tidak ada alasan lagi pertumbuhan ekonomi turun pada masa mendatang karena kondisi pemulihan ekonomi semakin baik, dengan semakin masifnya program vaksinasi,” kata Agun.

Meski demikian, Agun berpendapat bahwa data, angka-angka, dan pertumbuhan ekonomi Sumut yang disajikan dalam pertemuan dengan para mitra kerja di Sumut saat ini belum menampakkan keadilan dan logika pemerataan.

“Yang kami maksudkan bukan tidak percaya data, tapi mungkin benar adanya. Misalnya data tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), data tentang UMKM. Sebetulnya data-data itu masih jauh secara kuantitatif jika dibandingkan dengan kebutuhan riil di lapangan, itu maksud kami,” ungkapnya.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menunjukkan bahwa ekonomi Sumut selama triwulan II 2021 tumbuh sebesar 4,95 persen year-on-year (yoy).

Baca juga: Pimpinan Komisi XI: Fit and Proper Test Calon Anggota BPK Digelar 7 September

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa keuangan dengan angka sebesar 7,78 persen.

Adapun sisi pengeluaran memiliki pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa dengan angka 18,89 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com