JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mendukung akselerasi sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).
Pasalnya, kata dia, lebih dari 50 persen UMKM yang ada di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
"Ini akan memperluas kesempatan perempuan Indonesia dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, termasuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada tahun 2024,” ujar Bintang di acara Forum Khadijah: Menuju Sejuta Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM, dikutip dari siaran pers, Jumat (29/2021).
Baca juga: Pelaku UMKM Perlu Tahu, Ini Bedanya Dagang dan Bisnis
Menurut Bintang, banyaknya perempuan yang berkutat dalam dunia UMKM telah menunjukan bahwa perempuan memiliki potensi sebagai penopang ekonomi bangsa.
Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi bagi perempuan pun perlu terus didorong.
Sebab, kata dia, kewirausahaan perempuan tidak hanya berkiprah pada ekonomi bangsa, tetapi juga bagian dari perjuangan.
"Khususnya untuk menjemput kesetaraan dan mencapai kemajuan bangsa Indonesia,” kata dia.
Bintang mengatakan, saat ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, baik publik maupun swasta terkait pemberdayaan perempuan.
Apalagi, kewirausahaan berperspektif gender merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus dikerjakan Kementerian PPPA.
Baca juga: Mendag Lutfi Beberkan 3 Masalah Utama UMKM, Apa Saja?
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, UMKM yang saat ini banyak digeluti perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia.
Apalagi, UMKM di Indonesia berkontribusi sebanyak 61 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
“Namun UMKM yang berperan begitu penting, masih memiliki banyak sekali pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan," kata dia.
Sri menuturkan, dari sisi investasi, UMKM memiliki kontribusi sebesar 58,1 persen yang sangat kecil dibandingkan porsi UMKM dalam perekonomian.
Selain itu, kata dia, hanya 1 persen UMKM yang memiliki sertifikat halal.
Baca juga: Kisah Pelaku UMKM Bangkit Melihat Peluang Usaha Saat Pandemi
"Kontribusi UMKM dalam ekspor juga baru mencapai 14,37 persen dan 6,3 persen terlibat aktif di dalam rantai nilai perdagangan di Asia Tenggara,” kata dia.
Menurut dia, angka-angka tersebut masih bisa ditingkatkan ke depannya sehingga berbagai kegiatan peningkatkan kualitas dan kapasitas UMKM menjadi sangat penting untuk didorong.
Salah satunya adalah melalui sertifikasi halal terhadap produk-produk UMKM yang tidak hanya menyangkut kehalalan produk, tapi juga proses pembuatan yang harus bersih, sehat, dan higienis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.