Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ancam "Potong Kepala" Pemimpin di Polri, Anggota DPR: Terapkan dari Atas sampai Bawah

Kompas.com - 29/10/2021, 11:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengapresiasi sikap Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Prabowo yang akan mengambil tindakan tegas terhadap pimpinan di kepolisian yang tak mampu mengelola anak buahnya dengan baik.

Arsul mengatakan, pernyataan Kapolri itu harus diterapkan secara konsisten dari tingkatan atas hingga bawah agar perbaikan yang direncanakan oleh Listyo dapat berjalan efektif.

"Pernyataan Kapolri di atas menunjukkan bagian dari ikhtiar memperbaiki kelembagaan dan budaya kepemimpinan pada level tengah dan bawahnya. Namun, hemat saya perbaikan ini akan efektif jika diterapkan secara konsisten dari tingkatan atas sampai dengan bawah," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Ingatkan Pimpinan, Kapolri: Kalau Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepala Saya Potong

Arsul menyebut, perbaikan di institusi pemerintahan memang memerlukan pendekatan sistemik yakni dengan perbaikan aturan hukum, struktur kelembagaan, serta budaya kepemimpinan dan kerja.

Politikus PPP itu mengakui, masyarakat Indonesia, termasuk di lingkungan kepolisian, memiliki budaya patron-klien yang kuat.

Oleh sebab itu, perbaikan perilaku dan budaya sehari-hari dapat lebih efektif jika ada contoh keteladaan dari pemimpin di atasnya.

"Kapolri sebenarnya sudah mulai memberikan contoh ketika perwira tinggi Polri bintang dua dan satu pun diproses hukum ketika ada bukti menerima suap," ujar Arsul.

Di samping itu, Arsul mendorong agar anggota Polri yang bermasalah tidak hanya disanksi secara etik tetapi juga secara pidana.

"Hemat saya seruan dan kebijakan Kapolri ini akan lebih efektif kalau anggota Polri yang melanggar hukum ditindak tidak hanya dalam ranah etik, tapi juga ranah hukum pidana ketika perbuatannya masuk ranah hukum pidana," kata dia.

Baca juga: Kapolri: Masih Banyak Polisi yang Baik Dibanding Oknum...

Sebelumnya, Listyo mengingatkan agar tiap pimpinan di institusi Polri mampu menjadi teladan bagi anggota lainnya.

Ia menegaskan, tidak akan segan menindak tegas pimpinan yang tak mampu mengelola dengan baik anak buahnya.

"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Listyo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).

Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.

Karena itu, dia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Listyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com