Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kebebasan Individu Dijamin Konstitusi, tapi Ada Kepentingan Bersama

Kompas.com - 28/10/2021, 12:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan tentang pentingnya persatuan bangsa.

Ia mengatakan, kebebasan individu memang dijamin oleh konstitusi. Namun, suatu negara memiliki kepentingan bersama.

Hal itu Jokowi sampaikan saat memberikan sambutan virtual dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar MPR RI, Kamis (28/10/2021).

"Ada individu dengan segala kebebasanya, tetapi ada kepentingan bersama dengan segala konsensus dan konsekuensinya," kata Jokowi.

Baca juga: 93 Tahun Sumpah Pemuda, Jokowi: Pemuda Kekuatan Terbesar di Era Digital

"Komitmen terhadap kebebasan individu dijamin oleh konstitusi, tetapi menjadi Indonesia incorporated, menjadi bangsa yang bersatu kekuatannya, merupakan syarat utama untuk memenangkan persaingan global," tuturnya.

Presiden mengatakan, Hari Sumpah Pemuda mengingatkan semua pihak akan pentingnya persatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Walaupun ada lebih dari 270 juta penduduk di Indonesia, semua penduduk tetap satu bangsa, satu Tanah air, dan satu bahasa persatuan.

Jokowi memahami bahwa lanskap ideologi politik dan ekonomi global saat ini penuh dengan disrupsi dan kompetisi. Disrupsi itu diperkuat dengan adanya pandemi virus corona.

Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober

Kendati demikian, kata Jokowi, pandemi Covid-19 mengajarkan semua orang tentang posisi sentra sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa selamat sendirian.

Pandemi mengajarkan bahwa tidak ada yang bebas dari risiko Covid-19 sampai semua orang terbebas dari virus corona. Oleh karenanya, kata Jokowi, pandemi membutuhkan solusi bersama, bukan solusi individual.

Pandemi mengajarkan setiap orang tentang pentingnya saling mengingatkan dan membantu, termasuk dalam kedisiplinan protokol kesehatan. Memakai masker hingga mengisolasi diri bukan semata untuk kepentingan pribadi, tetapi keselamatan bersama.

"Tidak ada yang aman dari Covid-19 sampai semua orang aman," kata Jokowi.

Baca juga: 4 Koleksi Menarik Museum Sumpah Pemuda, Ada Biola W.R. Supratman

Pandemi, kata Jokowi, juga mengajarkan semua pihak tentang moralitas dan etika, keseimbangan antara kebebasan individu dengan stabilitas sosial dan kepentingan bersama.

"Tentang keseimbangan antara demokrasi dengan pemerintahan dan pelayanan yang efektif, tentang keseimbangan antara pengawasan dan audit dengan fleksibilitas dan kecepatan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com