Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kasus Covid-19 Dikhawatirkan Naik Saat Nataru, Epidemiolog UI: Prokes Tolong Diperketat

Kompas.com - 28/10/2021, 11:49 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Menurutnya, acara silaturahmi bersama keluarga saat libur Nataru tetap bisa dilakukan dengan tetap disiplin mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak (3M) serta tidak berkerumun.

"Prokesnya saja tolong diperketat, minimal pakai masker yang benar, boleh acara keluarga tapi enggak ramai-ramai sekaligus gitu, kerumunannya dibatasi," ucap Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Ia melanjutkan, pada dasarnya, sulit melarang masyarakat pulang kampung atau tidak keluar rumah saat libur Nataru.

Baca juga: Siap-siap, Pemerintah Mau Berlakukan Pengetatan Mobilitas Saat Nataru

Sebab, kata dia, masyarakat akan tetap melakukan pergerakan menjelang libur akhir tahun tersebut. Hal yang paling penting adalah menggencarkan imbauan untuk patuh terhadap prokes.

“Jadi enggak mungkin dilarang (liburan), paling memang diimbau saja. Sebenarnya melakukan perjalanan boleh, asalkan prokes dan vaksinasi memenuhi ketentuan itu dulu,” tuturnya.

Pandu menilai bahwa perjalanan masyarakat dengan moda transportasi bukanlah pemicu utama penularan Covid-19.

“Namun, aktivitas masyarakat di kota tujuan atau kampung halaman, seperti acara keluarga, kebaktian, kegiatan religi, nah itu yang meningkatkan penularan, bukan perjalanannya. Makanya Natal dan Tahun Baru jangan melakukan kegiatan berisiko dan jangan lupa pakai masker,” pesan Pandu.

Baca juga: Epidemiolog Minta Pemerintah Gencarkan Imbauan Prokes Saat Libur Nataru

Adapun perkataan Pandu itu sejalan dengan imbauan tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.
Imbauan tak pulang kampung

Imbauan tak pulang kampung

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mengimbau masyarakat tidak pulang kampung atau bepergian apabila tidak ada kepentingan mendesak saat libur akhir tahun 2021.

Baca juga: Presiden Gelar Dua Ratas untuk Antisipasi Mobilitas Nataru, Ini Penjelasan Moeldoko

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang masif agar masyarakat tidak pulang kampung atau bepergian.

“Saya mohon nanti ada kampanye besar-besaran untuk mengimbau masyarakat agar tidak bepergian. Tidak pulang kampung atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer,” kata Muhadjir, dikutip dari siaran persnya, Rabu (27/10/2021).

Ia menuturkan, pemerintah saat ini ingin menekankan pergerakan seminimal mungkin pergerakan masyarakat untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com