JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memfokuskan penataan ulang terhadap 14 cabang olahraga nasional, mengingat kondisinya yang dianggap membutuhkan perhatian khusus.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, selama ini olahraga nasional sudah ditangani dan banyak menghabiskan biaya.
Namun output dan outcome-nya dinilai kurang maksimal.
"Maka di sinilah akhirnya ditata ulang dan hanya akan fokus pada 14 cabang olahraga," kata Masduki dalam video keterangan pers usai pertemuan Wapres dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Penutupan PON XX, Wapres: Papua Jadi Kekuatan Elite Olahraga Nasional
Masduki mengatakan, langkah tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 yang berisi tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dalam hal ini, Wapres Ma'ruf Amin juga merupakan Ketua Tim Koordinasi Pusat DBON dengan Ketua Harian Menpora.
Tim tersebut memiliki tugas untuk mengoordinasi olahraga nasional agar bisa lebih fokus.
"Penataan ulang sudah dilakukan melibatkan banyak stakeholder, ahli-ahli untuk menata ulang itu. Kemudian keluarlah Perpes ini sebagai hasil penataan ulang itu," kata dia.
Baca juga: Papua Disiapkan Jadi Kiblat Pembangunan Olahraga Nasional
Masduki mengatakan, beberapa cabang olahraga yang difokuskan penataan ulang adalah olahraga-olahraga yang memiliki keunggulan bagi Indonesia.
Cabang itu antara lain bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, atletik, dan beberapa olahraga lainnya.
Adapun tindak lanjut atas pertemuan tersebut, kata dia, Wapres memerintahkan untuk segera menyelenggarakan rapat koordinasi terkait dengan stakeholder DBON.
Baca juga: Ketua DPR Harap Fasilitas Olahraga di Papua Dapat Dimanfaatkan Rakyat Setelah PON Usai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.