Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Ada yang Ingin Pecah Belah Partai, Tak Sabar soal Capres-Cawapres

Kompas.com - 27/10/2021, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin merusak tatanan internal partai dan tak sabar untuk dipilih sebagai kandidat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia bahkan menilai pihak-pihak itu tak beretika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan presiden maupun calon wakil presiden.

"Sepertinya, ada yang ingin membelah partai, tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres. Lalu ada berbagai bentuk untuk men-downgrade hanya karena elektoral PDI-P setiap survei itu selalu tertinggi. Padahal, itu kan melalui sesuatu kerja organisasi termasuk melalui kerja Baguna (Badan Penanggulangan Bencana)," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Yakin Ganjar Diusung PDI-P di Pilpres 2024, Relawan Jokowi: Bu Mega Tak Mungkin Mau Partainya Kalah

Hasto mengingatkan bahwa Megawati selalu memikirkan kepentingan bangsa dan negara.

Ia juga menekankan, pemimpin-pemimpin yang andal telah banyak diciptakan melalui tangan dingin Megawati lewat proses kaderisasi.

Menurut dia, pihak-pihak itu juga menyerang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi isu pandemi Covid-19.

"Megawati juga ikut diserang melalui berbagai isu. Kemudian, saya merespons. Padahal, seharusnya kita berlomba untuk menghasilkan prestasi bagai atlet-atlet kita di PON Papua. Mereka berlomba kejar prestasi, ada wasit, taat pada aturan main," ucap dia.

Hasto mengaitkan permainan sepak bola dengan politik yang diawali wasit membuka pertandingan. 

Baca juga: Hasto Sebut Megawati Lakukan Kontemplasi Tentukan Capres dari PDI-P

Analoginya, kata dia, jika ada gol ke gawang sebelum wasit meniup pluit, hal tersebut merupakan pelanggaran.

"Demikian juga dalam politik. Dalam capres-cawapres sepertinya, kan seperti itu. Wasitnya saja KPU (Komisi Pemilihan Umum) belum menyusun tahapan pemilu. Eh, sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang," tutur Hasto.

"Bahwa seperti itu, kami harus belajar dari olahraga yang taat pada aturan main dan kemudian mencapai prestasi itu karena mereka menggembleng diri karena mereka berlatih," ucap dia.

Menggunakan analogi tersebut, Hasto menilai seharusnya pelaku politik di Indonesia menyerap energi positif olahraga demi kebaikan bangsa.

Hasto mengaku tak ingin ada pihak-pihak yang terburu-buru dan grusa-grusu untuk urusan pemimpin.

Baca juga: Relawan Yakin 99 Persen Pendukung Jokowi Juga Pendukung Ganjar Pranowo

Menurut dia, masih banyak persoalan bangsa yang dihadapi, di antaranya bagaimana mengantisipasi terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor.

"Kita, kata ibu Mega, tak pernah belajar dari persoalan-persoalan bencana yang terjadi sebelumnya. Kalau terjadi bencana, heboh semua menganalisis," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com