Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT ASEAN, Australia Sampaikan Keinginan Perkuat Kerja Sama Penanganan Covid-19

Kompas.com - 27/10/2021, 17:33 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ASEAN dan Australia menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 secara virtual, Rabu (27/10/2021).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pemimpin negara, termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam kesempatan itu PM Australia menyampaikan pidato yang secara garis besar memuat isu kesehatan, kemitraan, dan perdamaian kawasan Australia-ASEAN.

"Beberapa isu yang diangkat oleh Perdana Menteri Australia di dalam pidatonya antara lain terkait kesehatan," kata Retno dalam konferensi pers daring seusai mendampingi Presiden Jokowi menghadiri KTT, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Pidato di KTT ASEAN-AS, Jokowi: Tak Ada Perdamaian di Asia Tanpa ASEAN

Di bidang kesehatan, PM Australia mengungkapkan keinginannya untuk memperkuat kerja sama penanganan Covid-19, terutama vaksin dan alat-alat kesehatan.

Menurut Retno, PM Australia menekankan bahwa kerja sama dose-sharing vaksin Covid-19 menjadi prioritas.

Selanjutnya, terkait kemitraan ASEAN-Australia ke depan, Scott Morrison mengumumkan inisiatif baru yang dinamakan Australia for ASEAN Future Intiative.

Proyek dengan pendanaan senilai USD 124 juta ini akan diidentifikasi bersama dan mencakup tiga pilar kerja sama ASEAN.

Terakhir, terkait dengan stabilitas dan perdamaian di kawasan ASEAN-Australia, Scott menekankan kembali penghormatan negaranya terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

"Dan memberikan dukungan pada sentralitas ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," kata Retno.

Baca juga: Jokowi Sampaikan 3 Harapan ASEAN ke AS: Perdamaian hingga Pemulihan Ekonomi

Sementara, Presiden Jokowi menyampaikan kekhawatirannya akan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia.

Keberadaan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir dinilai dapat memantik makin tingginya rivalitas di antara kedua belah pihak.

"Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," kata Jokowi melalui keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).

Jokowi mengaku paham akan adanya dinamika yang sangat tinggi yang dapat mengancam stabilitas kawasan ASEAN-Australia.

Namun, Indonesia tidak ingin kawasan ASEAN-Australia dijadikan ajang perlombaan senjata dan power projection yang dapat mengancam stabilitas.

"Indonesia ingin semua pihak terus menghormati treaty of amity and cooperation, hukum internasional, serta norma dan nilai-nilai kawasan," ucap Jokowi.

Baca juga: 5 Outcome yang Dihasilkan KTT ASEAN: Isu Kesehatan sampai Perubahan Iklim

Jokowi pun mendorong ASEAN-Australia terus membangun kepercayaan agar dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan perdamaian.

Indonesia berharap Australia dapat melanjutkan keterbukaannya terhadap ASEAN dan menjadi salah satu mitra dalam menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com