JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani berpandangan, Presiden Joko Widodo perlu menunjuk juru bicara yang baru untuk menggantikan Fadjroel Rachman setelah dilantik sebagai duta besar.
Kamhar mengatakan, juru bicara presiden merupakan jabatan yang penting agar kebijakan-kebijakan pemerintah dapat dikomunikasikan dengan baik.
"Kita tentunya tak ingin publik mendapatkan kesimpangsiuran informasi dan mendapatkan tontonan jika pernyataan Presiden dianulir atau berbeda dengan kementrian dan lembaga atau sebaliknya, karena tak adanya koordinasi informasi," kata Kamhar, saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Jokowi Dinilai Bisa Pertimbangkan Johan Budi dan Febri Diansyah sebagai Jubir
Menurut Kamhar, Jokowi harus memilih orang yang tepat dan memiliki chemistry yang tepat agar menjalankan fungsinya secara optimal.
Kendati demikian, Kamhar menyebutkan, partainya menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai posisi juru bicara kepada Jokowi karena itu adalah hak prerogatif presiden.
"Kami akan menghargai dan menghormati keputusan Presiden Jokowi siapa pun nantinya yang akan dipilih dan ditugaskan menempati posisi tersebut," ujar dia.
Diketahui, Istana belum mengumumkan juru bicara presiden yang baru setelah Fadjroel dilantik sebagai duta besar.
"Sampai saat ini belum ada arahan Presiden," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
"Selain itu di Istana sudah ada Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP (Kepala Staf Presiden)," lanjutnya.
Baca juga: Pimpinan DPR Usul Jokowi Pilih Jubir yang Smart, Komunikatif, dan Energik
Fadjroel sebelumnya menyampaikan bahwa tidak hanya dirinya yang bertugas sebagai penyambung lidah atau mewakili Presiden ketika memberikan keterangan.
Ada beberapa nama lain, seperti Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, hingga Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia.
Selain itu yang paling utama terdapat Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
"Jadi cukup banyak sebenarnya yang mengemban tugas menyampaikan informasi dari Istana kepada masyarakat melalui teman-teman media massa," ucap Fadjroel, Jumat (22/10/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.