Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Posisi Keuangan Syariah Indonesia di Tingkat Global Menggembirakan

Kompas.com - 27/10/2021, 16:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global cukup menggembirakan.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021, Rabu (27/10/2021).

"Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tataran global saat ini cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Pastikan Pemerintah Terus Dorong Pengembangan Ekonomi Syariah

Berdasarkan data State Gobal Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, ujar dia, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik.

Bahkan, pada tahun 2020, Indonesia berhasil menduduki peringkat empat dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"SGIE Report merupakan referensi penting bagi negara-negara dunia, khususnya negara-negara OKI untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan," kata dia.

Adapun indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah Muslim, industri fashion Muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal.

Ma'ruf mengatakan, dari indikator-indikator ekonomi syariah tersebut, posisi ekonomi dan syariah Indonesia pun rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar.

Baca juga: Wapres: Indonesia Tidak Bisa Jadi Pusat Halal Dunia jika Hanya Fokus Keuangan Syariah

Bahkan, dua di antaranya berhasil masuk dalam peringkat 5 besar dunia yaitu di sektor makanan dan minuman halal serta sektor fashion atau pakaian Muslim.

"Melihat capaian prestasi itu, bukan hal yang tidak mungkin dan sangat berpeluang bahwa Indonesia menjadi negara nomor satu dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta menjadi lead pada sektor industri halal pada masa yang akan datang," tutur dia.

Menurut Ma'ruf, peluang Indonesia tersebut didukung oleh potensi yang dimiliki dan keberhasilan yang dicapai saat ini, antara lain market share keuangan syariah Indonesia yang pada Desember 2020 telah mencapai 9,89 persen.

"Itu menandakan peningkatan dan diharapkan dapat terus meningkat untuk mengejar negara besar lainnya yang memiliki market share ekonomi syariah lebih dari 10 persen," kata dia.

Kemudian, telah ditetapkannya perizinan untuk 3 Kawasan Industri Halal, yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Serang (Banten), Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo (Jawa Timur), dan KIH Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.

Baca juga: Jokowi Targetkan RI Jadi Kiblat Industri Halal Dunia pada 2024

Selanjutnya, Indonesia telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar dibandingkan negara-negara lain atau mencapai 13 persen total konsumsi makanan dan minuman halal dunia.

Terakhir, konsep ekonomi dan keuangan syariah bersifat inklusif yang diperuntukkan bagi semua masyarakat Indonesia dan global, bahkan telah menjadi life style sebagai pilihan kebutuhan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com