Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kejar Target Vaksinasi, Pemerintah Siapkan Strategi Sosial dan Vaksin Anak 5-11 Tahun

Kompas.com - 27/10/2021, 14:19 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan strategi sosial untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 yang berjumlah 208.265.720 sasaran.

“Sesuai mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan setiap orang mendapat haknya terhadap vaksinasi Covid-19, termasuk masyarakat adat,” tutur Budi seperti dimuat laman covid19.go.id, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, masyarakat adat memiliki hak yang sama untuk ikut vaksinasi. Ini bisa dilakukan tanpa merusak kain sosial mereka.

Adapun vaksinasi masyarakat adat dijalankan sesuai instruksi Presiden Jokowi untuk mempercepat distribusi dan proses vaksinasi, khususnya ke wilayah dengan akses sulit. Semua ini dilakukan guna mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Baca juga: Pemprov DI Yogyakarta Distribusikan Vaksin AstraZeneca yang Akan Kedaluwarsa ke Pacitan hingga Klaten

Lebih lanjut, Budi mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak dalam mempercepat laju vaksinasi Covid-19.

“Beberapa di antaranya dilakukan klub pencinta alam Mandalawangi, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI), dan Wandari yang membantu proses vaksinasi ke daerah-daerah sulit,” paparnya.

Di samping itu, Budi berujar, vaksinasi Covid-19 merupakan misi sosial dan upaya bersama dalam mengurangi laju penularan sekaligus melindungi seluruh masyarakat Indonesia.

“Vaksinasi bukan untuk melindungi diri sendiri. Dengan vaksin, kita bisa melindungi keluarga, tetangga, dan seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Baca juga: Dilimpahkan ke Kejari, 22 Tersangka Pembuat Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu di Bali Segera Disidang

Siapkan vaksinasi anak 5-11 tahun

Guna memperluas cakupan vaksinasi Covid-19, pemerintah rencananya akan memberikan vaksin kepada anak berusia 5-11 tahun.

Budi menjelaskan, target tersebut rencananya akan dilaksanakan mulai tahun 2022.

Meski demikian, vaksinasi untuk anak-anak itu dapat dilakukan jika vaksin Covid-19 sudah menyelesaikan uji klinis dan mendapatkan izin penggunaan darurat yang aman untuk anak-anak.

"Rencananya kalau itu (vaksin) sudah keluar hasil uji klinisnya, kita bisa mulai digunakan di awal tahun depan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa.

Seperti diketahui bersama, pemerintah sejauh ini barus menyasar kelompok anak berusia 12-17 tahun dengan sasaran sebanyak 26.705.490 orang.

Baca juga: Vaksin Kombinasi Efektif Mencegah Covid-19, Studi Jelaskan

Adapun jenis-jenis vaksin yang berpotensi diberikan kepada anak-anak dan sedang dalam uji klinis adalah Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis ketiga vaksin ini.

Selain itu, pemerintah masih menunggu hasil uji klinik ketiga vaksin tersebut untuk diberikan kepada anak-anak.

"Untuk emergency use authorization sekarang sedang bekerja sama dengan BPOM, juga untuk memastikan bahwa kita bisa mengeluarkan (izin) sesegera sesudah di negara asal ketiga vaksin tersebut Sinovac, Sinopharm dan Pfizer bisa digunakan untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia

Tim Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 melalui situs covid19.go.id melaporkan, hingga Selasa (26/10/2021) pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 611 orang.

Baca juga: Apakah Saat Ini Perlu Booster Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan WHO

Penambahan tersebut menjadikan total 4.241.090 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak pertama kali pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.

Adapun positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 sebesar 0,34 persen per Selasa kemarin.

Sementara itu, pemerintah juga melaporkan adanya penambahan pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 1.141 orang. Sehingga, saat ini terhitung ada 4.084.831 pasien sembuh di seluruh Indonesia.

Selain itu, sebanyak 35 orang tutup usia karena Covid-19, sehingga total jumlah kasus kematian menembus 143.270.

Dari data yang sama, pemerintah melaporkan terdapat 12.989 kasus aktif dan 7.061 orang yang berstatus suspek.

Baca juga: Kata Menkes, Ini Tiga Vaksin Covid-19 yang Disiapkan untuk Anak 5-11 Tahun

Tim Satgas Penanganan Covid-19 sampai hari ini terus meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

 

Artikel ini sebelumnya telah tayang dengan judul Perluas Cakupan, Pemerintah Bakal Sasar Vaksinasi Covid-19 ke Anak Usia 5-11 Tahun

Penulis: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Dani Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com