Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Sudut Pandang Lain Kasus Menteri Agama Yaqut: Kemenag Hadiah untuk NU

Kompas.com - 27/10/2021, 12:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nabi SAW pun menjawab, bahwasannya pelajaran itu diambil dari keumuman lafadz, bukan kekhususan sebab, dengan sabdanya, "Bal Li Ummati Kullihim."

“(Tidak), bahkan itu berlaku untuk seluruh umatku”.

Gemar berdebat

Dengan sedikit sarkastis, Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, menyatakan, Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat.

Tersebab, kata Carnegie, jika kalah dalam perdebatan itu, Anda jelas berada di pihak yang kalah. Tetapi, jika menang pun, Anda tetap kalah.

Mengapa demikian?

Ketika berhasil mematahkan semua argumen lawan bicara, Anda tentu merasa menang dan senang. Anda telah mengalahkannya.

Ketika Anda memperoleh kemenangan, pada saat bersamaan pihak lawan mendapat kekalahan. Ia merasa terkalahkan, tak berdaya, tak mampu meng-atas-i Anda. Harga dirinya tercabik-cabik.

Psikologi pecundang alias yang kalah, mudah dibaca. Ia tentu kurang suka dengan kemenangan yang Anda peroleh.

Ia membenci kemenangan (bukan Anda-nya) dan meratapi kekalahan dirinya. Satu-satunya cara memperoleh manfaat dari perdebatan adalah menghindarinya!

Dan! Entah bagaimana asalnya, bangsa ini dikenal gemar sekali berdebat. Dari hal yang serius, fundamental hingga hal-hal filosofis seperti terjadi di konstituante. Karena perdebatan tiada ujung, Presiden Soekarno membubarkan lembaga tersebut.

Atau hal remeh temeh tapi bisa berujung maut. Hanya karena debat tiada akhir, seorang simpatisan calon tertentu bisa dengan ringan tangan dan tega hati menembak lawan debatnya, simpatisan calon lainnya.

Agama melihat, orang yang senang berdebat akan menimbulkan dosa dan kesesatan.

Akhirulkalam

Demi kesehatan bersama, ada baiknya meninggalkan kebiasaan berdebat, apalagi kurang penting. Terlebih, dalam kasus "Kemenag Hadiah untuk NU". Wacana itu jauh dari urusan serius apalagi fundamental bangsa.

Memang agak aneh, kita sering sekali tersulut emosi jika menyangkut klaim kepemilikan. Lalu riuhlah negeri.

Jujur, tulisan ini saya buat, muasalnya adalah ibu-ibu majelis taklim kelas RT, ikut berdebat perkara yang tidak produktif ini.

Wallaahu A'almu Bishshowaab. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com