Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sampaikan 3 Harapan ASEAN ke AS: Perdamaian hingga Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 27/10/2021, 11:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ke-9 ASEAN-Amerika Serikat (AS) yang digelar secara virtual, Selasa (27/10/2021).

Oleh karena RI saat ini menjadi koordinator kerja sama ASEAN-AS, Jokowi diberi kesempatan bicara pertama untuk menyampaikan ringkasan dari pernyataan bersama ASEAN dalam forum tersebut.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan 3 harapan untuk hubungan ASEAN dan AS ke depan, mulai dari penguatan perdamaian, pemulihan ekonomi, hingga kerja sama di bidang kesehatan.

“Kita ingin terus melihat kawasan kita menjadi kawasan damai dan stabil. Saya yakin, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari ASEAN,” kata Jokowi melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Pidato di KTT ASEAN-AS, Jokowi: Tak Ada Perdamaian di Asia Tanpa ASEAN

Jokowi menyampaikan, ada 3 kunci menciptakan stabilitas dan perdamaian, yakni penghormatan terhadap hukum internasional, treaty of amity and cooperation (perjanjian persahabatan dan kerja sama), serta perangkat norma dan hukum lainnya.

Terkait hal itu, Presiden menekankan pentingnya kerja sama untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific secara terbuka dan inklusif.

Melalui kerja sama tersebut diharapkan terbangun kepercayaan yang tinggi, sehingga mampu menopang stabilitas dan perdamaian.

“ASEAN mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerjasama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs (suistanable development goals), dan kerja sama perdagangan investasi,” kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Kemitraan ASEAN dan Korsel Harus Fokus pada Ekonomi Hijau dan Digital

Harapan kedua yang disampaikan Jokowi yakni terciptanya kemitraan ASEAN-AS sebagai pilar pemulihan ekonomi pascapandemi.

Presiden mengatakan, isu rantai pasok yang tidak terdiversifikasi dengan baik telah memperparah disrupsi pada saat dunia menghadapi krisis.

Oleh karenanya, ke depan ASEAN siap menjadi bagian penting dari rantai pasok perdagangan dunia melalui integrasi ekonomi.

ASEAN berharap kemitraan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan menjadi prioritas, termasuk di bidang transformasi teknologi dan energi.

Jokowi mengatakan, jelang COP26 di Glasgow debat tentang peningkatan komitmen tiap negara mengemuka. Perdebatan ini dipandang penting untuk pembangunan berkelanjutan ke depan.

“Debat ini juga harus ditopang dengan komitmen kerja sama bagi pemenuhan komitmen. Dengan demikian, kita dapat menggunakan energi kita untuk menangani isu perubahan iklim secara bersama dan tidak membuang energi untuk saling menyalahkan,” kata Presiden.

Baca juga: Jokowi: Ini Bukan Tahun yang Mudah untuk ASEAN

Terakhir, ASEAN berharap dapat memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dengan AS.

Jokowi mengatakan, pandemi telah menyadarkan pentingnya investasi di bidang kesehatan. Untuk itu, pembangunan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi modal dasar ketahanan kesehatan global.

ASEAN sendiri saat ini tengah membangun sebuah arsitektur kesehatan baru. AS diharapkan dapat menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan ASEAN.

“Rantai pasok produksi obat-obatan, vaksin, alat-alat kesehatan harus didiversifikasi, termasuk ke kawasan Asia Tenggara,” kata Kepala Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com