Terlebih, Pasifik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan Indo-Pasifik.
"Kita bercita-cita untuk melihat kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur. Tapi visi ini tidak akan terwujud jika kita tidak menghormati satu sama lain atau jika membiarkan diri kita diserap persaingan kekuatan besar," kata dia.
"Saya percaya sebagai bagian dari kawasan Indo-Pasifik, negara-negara Pasifik juga menganut nilai-nilai yang sama dan lebih memilih untuk terlibat dalam praktis serta saling menguntungkan kerja sama," ucap Retno.
Menurut Retno, hal tersebut menjadi salah satu langkah untuk memulai perjalanan menuju pemulihan pascapandemi.
Baca juga: Rapat dengan Kemenlu, Pimpinan Komisi I Sebut Tak Ada Tambahan Anggaran pada 2022
Meski pandemi telah menciptakan jarak fisik antar negara di kawasan, kata dia, tetapi jarak psikologis setiap negara tidak bisa dibiarkan.
Salah satunya dilakukan melalui Pasifik Exposition ke-2 yang digelar secara virtual sebagai salah satu upaya untuk pemulihan ekonomi.
"Selain perdagangan dan investasi, kita juga harus perkuat kerja sama di infrastruktur kesehatan, pariwisata pascapandemi, ekonomi digital serta ekonomi hijau dan biru," ujar dia.
Pada saat yang sama, kata Retno, negara-negara Pasifik juga harus menggunakan semua platform yang tersedia untuk membina kerja sama pada isu-isu yang berhubungan dengan Indonesia.
Salah satunya adalah melalui Forum Negara Kepulauan dan Kepulauan (AIS), yang di dalamnya Indonesia terus mengadvokasi kerja sama di bidang-bidang strategis seperti perubahan iklim dan perikanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.