"Setiap kali perpindahan barang kan ada pajak pertambahan nilai, ada pajak penghasilan dan sebagainya. Itu yang harus disederhanakan, jadi betul-betul harga yang dikeluarkan laboratorium itu harga reagennya," ujarnya.
Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tak berencana untuk memberikan subsidi guna mendukung penurunan harga tes PCR.
"Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi karena memang kalau kita lihat harganya, apalagi sudah diturunkan itu sudah cukup murah," ucap Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa.
Ia menambahkan, jika rencana penurunan harga ini telah direalisasikan, biaya tes PCR di Indonesia sudah termasuk yang termurah dibandingkan negara-negara lain.
"Kalau misalkan diturunkan ke Rp 300.000 itu mungkin masuk 10 persen kuartal yang paling murah dibandingkan harga PCR di airport-airport dunia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.