Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Sudi Silalahi, Jenderal Kepercayaan SBY Penanam Terung dan Pare

Kompas.com - 26/10/2021, 13:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Itu belum semuanya. Bila terung dan pare tak hendak jadi pilihan para tamunya, Sudi menawarkan pot berisi tanaman cabai atau tomat yang sudah berbuah dan siap panen.

Pot dan talang air jadi media hobi bertanam Sudi di rumahnya itu. Dia juga memelihara lele dalam kolam kecil.

"(Memelihara lele) ini tidak sulit karena tidak memerlukan air banyak dan tidak harus selalu mengganti air. Di kolam kecil itu saya beri gulma atau eceng gondok yang bisa dimakan atau kebutuhan oksigen lele,” ujar Sudi saat itu.

Di pusaran kekuasaan

Meski penggambaran figurnya santun dan low profile, Sudi tak selalu juga bebas isu sensitif. Komentarnya pada 2006, misalnya, pernah memicu pertengkaran elite politik nasional.

Waktu itu ada agenda acara di Istana yang ternyata batal. Ketika diungkap ke publik, Sudi menyebut informasi tersebut sebagai fitnah. Namanya arena politik, komentar ini bak bensin disiramkan ke bara.

Sudi juga pernah terseret dugaan kasus surat sakti rekomendasi untuk renovasi kantor perwakilan Indonesia di luar negeri ketika menjadi Sekretaris Kabinet pada 2004-2005. Kasusnya mencuat ke publik pada 2006.

Perkara ini juga bikin geger karena melibatkan pula beberapa kementerian sekaligus. Dalam pengusutan, surat itu belakangan dibilang telah dipalsukan meski sempat dibenarkan keberadaannya.

Pada 2000, Sudi pernah pula menjalani pemeriksaan terkait kasus 27 Juli 1996 alias insiden penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di bilangan Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. 

Sudi dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi. Pada saat peristiwa Kudatuli—akronim dari Kerusuhan 27 Juli—, Sudi adalah sekretaris pribadi Syarwan Hamid yang menjabat sebagai Kepala Staf Sosial Politik (Kasospol) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)—nama lama institusi meiliter sebelum berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Karier Sudi di pusaran kekuasaan dimulai saat dia ditarik SBY yang menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi diangkat menjadi Sekretaris Menkopolkam. 

Ketika SBY menjadi Presiden di periode pertama kekuasaannya pada 2004, Sudi didapuk menjadi Sekretaris Kabinet. Berlanjut, Sudi dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara pada periode kedua pemerintahan SBY.

Semasa menjadi Seskab dan Mensesneg, Sudi juga menjadi salah satu tokoh yang berjibaku mendampingi SBY di Istana untuk merespons isu-isu seperti kematian Munir, skandal korupsi Hambalang, megaskandal Bank Century, serta perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang dikenal sebagai peristiwa "cicak vs buaya". 

Baca juga: Anggodo Widjojo, Sosok di Balik Kasus Cicak Vs Buaya, Meninggal Dunia

Kembali ke pengantar yang ditulis SBY untuk biografi Sudi, SBY membantah bila Sudi selama ini adalah bemper pelindung SBY. Tudingan itu menurut SBY benar-benar keliru dan menyakitkan.

"Kami berdua merasa memiliki idealisme dan nice dream tentang negara ini," ujar SBY tentang kecocokan berjangka panjang dengan Sudi. 

Selepas rezim SBY usai, kedekatan SBY dan Sudi tetap berlanjut. Saat Sudi meninggal, Partai Demokrat—partai yang didirikan SBY untuk mengusung dirinya di Pemilu 2004— secara khusus mengungkapkan duka dan kehilangannya.

SBY pun hadir dalam pemakaman Sudi di Taman Makam Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021) siang.

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

 

Catatan:

Artikel harian Kompas yang dikutip di tulisan ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com