Ia bersyukur Indonesia memiliki bonus demografi yang akan membuat negara semakin maju.
“Banyak negara jumlah penduduk besar tapi tua-tua. Di negara-negara Amerika, Eropa, sekarang ekonomi mereka turun karena nggak ada orang muda. Jerman nangis-nangis cari tenaga kerja susah. Penduduknya kakek-kakek semua,” jelas Gus Muhaimin.
Baca juga: Bangun Rute Narkoba, Kartel Terkuat Meksiko Perluas “Kerajaan Kriminal” di Seluruh Amerika Latin
Oleh karenanya, ia meyakini, bahwa Indonesia akan jadi negara maju karena anak mudanya 52 persen. Hal ini merupakan jumlah yang menggairahkan.
Berbicara mengenai makna Sumpah Pemuda pada Kamis (28/10/2021) mendatang. Menurut Gus Muhaimin, peringatan itu diartikan dengan semangat persatuan, semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik, dan semangat untuk membangun bangsa.
“Indonesia di tahun 2023 itu 52 persen kaum muda, itu luar biasa karena Indonesia akan lebih produktif asal anak mudanya positif. Semua sesuai kebutuhan untuk maju,” ujarnya.
Adapun untuk menunjang lahirnya anak muda yang positif, Gus Muhaimin mengatakan, pemerintah harus memperbanyak stimulus kepada kaum muda.
Stimulus tersebut, kata dia, mulai dari tambahan beasiswa di luar negeri maupun dalam negeri, hingga program pelatihan untuk keahlian-keahlian khusus.
“Jangan sampai ada anak muda di Indonesia yang nganggur. Di DPR saya terus dorong. Karena anak muda itu yang penting dipancing saja. Bantu juga asah skill, seperti membuat konten, handycraft, pertanian dan lainnya. Cukup setahun, kemudian kasih modal,” kata Gus Muhaimin.
Menurutnya, beasiswa dan pelatihan kemampuan khusus yang biayai negara adalah ibarat seperti negara berinvestasi untuk anak muda. Hasilnya pun dapat di panen dalam dua tahun oleh negara.
Baca juga: UI Terima Donasi Rp 50 Miliar untuk Beasiswa dari Dato Low Tuck Kwong
Selain dari peran negara, Gus Muhaimin mengungkapkan bahwa anak muda sudah harus lebih well prepared.
Ia berharap dana desa yang jumlahnya besar bisa dimanfaatkan untuk pembinaan kaum muda. Sebab, kemajuan bangsa juga datang dari daerah yang punya banyak potensi dari berbagai sektor kehidupan.
“Kami harus dorong agar anak muda bisa positif, produktif, dan kreatif. Misalnya, isi TikTok dengan semangat positif. Joget nggak apa-apa, joget itu produktif, sehat. Sadar olahraga kalau sudah tua itu rugi. Sadar olahraga sejak muda, jangan rebahan terus,” imbau Gus Muhaimin.
Menurutnya, negara membutuhkan semangat pemuda sehingga kaum muda diharapkan punya daya juang tinggi membangun bangsa.
Baca juga: Kaum Muda China Muak Mengejar Sukses dan Memilih Rebahan akibat Persaingan Ketat sejak Lahir
Oleh karena itu, Gus Muhaimin mendorong agar pemuda-pemudi Indonesia memupuk semangat nasionalisme serta kemanusiaan, dan mengesampingkan sikap individualistik.
“Anak muda harus kreatif. Semakin orang egois semakin cuma dapat di situ aja. Akan tetapi dengan mengutamakan kepentingan bersama, nantinya untuk kepentingan pribadi juga akan datang dengan sendirinya,” ungkapnya.
Gus Muhaimin berharap, kaum muda terus menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Tak hanya itu, semangat Sumpah Pemuda harus menjadi pendorong kaum muda untuk mau mengabdi bagi negara lewat cara dan keahliannya masing-masing.
“Indonesia menunggu kaum muda untuk berkontribusi. Merah Putih menunggu Anda. Jangan lupa gapai cita-cita setinggi langit, dan yang hebat-hebat harus jadi anggota DPR,” ujar Gus Muhaimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.