Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anak Muda, Mau Sampaikan Aspirasi ke DPR? Berikut Caranya

Kompas.com - 26/10/2021, 12:11 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menurut Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) tersebut, banyaknya penduduk Indonesia yang berasal dari kelompok muda harus menjadi modal memajukan negara.

Baca juga: Semangat Persatuan, Senjata Tercanggih untuk Pertahanan Negara

“Jadi anggota DPR banyak yang kritik karena semua jenis orang berkumpul di sini. Itu wajar saja. Ada yang bilang gila karena peluang jadi anggota DPR itu tipis sekali. Akan tetapi kalau sudah terpilih memang puas,” kata Gus Muhaimin.

Ia menilai, saat ini mimpi anak muda tidak hanya sekadar menjadi dokter, pilot, atau profesi konvensional lainnya.

Menurutnya, anak muda masa kini punya cita-cita yang lebih inovatif, sehingga profesi anggota DPR bisa dijadikan sebagai salah satu referensi.

“Jangan ragu, jangan takut untuk menjadikan cita-cita karena jadi anggota DPR ini jalan tol,” imbuhnya.

Baca juga: Anggota DPR Minta Kebijakan Swab PCR Penumpang Pesawat Dikaji Ulang, Ini Alasannya

Jalan tol yang dimaksud adalah bagaimana anak muda bisa membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

Sebab, kata Cak Imin, anak muda bisa banyak memperjuangkan kepentingan masyarakat jika menjadi anggota dewan.

“Yakin aja kalau mau jadi anggota DPR. Kayak Iben ini sudah punya modal, karena memiliki followers banyak. Salah satu syarat jadi anggota DPR itu populer, dikenal, dan dipilih,” ucapnya.

Mengenai syarat khusus untuk menjadi anggota dewan, Gus Muhaimin menyatakan, apapun background pendidikannya selama minimal strata satu (S1), anak muda bisa mencalonkan diri sebagai anggota DPR.

Baca juga: Ketua Komisi VIII DPR Minta Menag Hindari Pernyataan yang Kontraproduktif dan Bikin Gaduh

“Mumpung masih muda jangan nyesel tidak banyak berbuat baik, tidak banyak bermanfaat untuk orang lain, rakyat, dan masyarakat. Menteri-menteri itu harusnya orang muda semua. Kalau orang muda itu energik dan cepat,” sebutnya.

Gus Muhaimin mengatakan, anggota DPR apabila memungkinkan formasinya diganti orang yang lebih muda supaya memiliki semangat tinggi, kerja 24 jam dan selalu siap.

Dengan formasi baru, ia mengaku optimis, anggota DPR akan semakin maju karena anak muda memiliki energi besar, serta kekuatan untuk bekerja dengan waktu lebih panjang.

“Menjadi Anggota DPR akan membuat anak muda lebih produktif, termasuk dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ujar Muhaimin.

Baca juga: Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut, Pimpinan DPR: Kemenag untuk Semua Agama

Landasan untuk majukan pemuda-pemudi Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Gus Muhaimin menyinggung soal Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2009 sebagai menjadi landasan untuk memajukan pemuda-pemudi Indonesia.

DPR RI, sebut dia, akan terus mendorong agar pemerintah memberikan banyak kemudahan untuk mendukung produktivitas kaum muda.

“Kami punya UU Kepemudaan yang dilahirkan untuk back up dan memberi ruang lebih untuk kaum muda dengan jumlah besar ini. Untuk itu, kaum muda Indonesia harus memanfaatkan peluang yang dibuat oleh negara,” tutur Gus Muhaimin.

Apabila diperlukan, lanjut dia, pemerintah harus keluarkan uang sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, produktivitas, dan energi untuk mendidik kaum muda yang semakin unggul.

Baca juga: Mengapa Kini Kaum Muda Produktif Banyak Meninggal karena Covid-19?

Sebab, jumlah bonus penduduk muda di Indonesia akan melahirkan kekuatan ekonomi, produksi, daya saing, dan kekuatan pertahanan.

Gus Muhaimin mengatakan, banyak negara iri dengan Indonesia karena memiliki banyak penduduk dari kaum muda.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com