Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Kritik Setelah Menag Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU

Kompas.com - 26/10/2021, 08:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU) menuai banyak kritik.

Sebagai seorang menteri, Yaqut semestinya dapat bersikap adil dan bijaksana bagi semua agama di Tanah Air, dan tidak melontarkan pernyataan yang kurang bijak. Sekalipun, pernyataan tersebut dilontarkan di dalam forum internal.

"Dengan segala hormat dan kerendahan hati, tentang pernyataan Pak Menteri Agama tentu itu hak beliau, meski saya pribadi dapat menyatakan bahwa komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Fasihal Zaini dalam keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).

Ia menekankan, semua elemen bangsa Indonesia memiliki peran strategis dalam mendirikan NKRI serta melahirkan Pancasila dan UUD 1945 dalam keanekaragaman suku, ras, agama, serta golongan.

Ia juga mengatakan, Kemenag adalah hadiah untuk semua agama, bukan hanya untuk NU maupun umat Islam saja.

Ia juga menegaskan, NU tidak memiliki motivasi untuk menguasai ataupun memiliki semacam privelege atau kekhususan dalan pengelolaan kekuasaan dan pemerintahan.

Baca juga: Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Politisi PKB Minta Menteri Yaqut Perbaiki Komunikasi

“Karena prinsip bagi NU adalah siapa saja boleh memimpin dan berkuasa dengan landasan, Tashorroful imam 'alarroiyyah manutun bil maslahah, kepemimpinan harus melahirkan kesejahteraan dan kemaslahatan,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyayangkan pernyataan Yaqut.

Ia mengaku, tidak mengetahui apa maksud dan tujuan Yaqut melontarkan pernyataan itu. Terlebih, pernyataan Yaqut mengenai sejarah Kemenag bertentangan dengan apa yang ia ketahui selama ini.

Namun, Mu'ti menyatakan Muhammadiyah enggan berpolemik terlalu jauh terkait pernyataan Yaqut tersebut.

"Tidak perlu (mempertanyakan kembali). Banyak hal lebih penting yang harus diurus Muhammadiyah," ucap dia, Minggu.

Senada dengan Muhammadiyah, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla pun membantah pernyataan Yaqut. Menurut Kalla, Kemenag bukanlah hadiah, melainkan sebuah keharusan.

“Itu bukan hadiah. Itu adalah keharusan karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tentu semua agama sangat penting untuk dilindungi,” kata Kalla, Senin.

Mantan wakil presiden itu pun menekankan, Kemenag tidak hanya diberikan untuk NU, tetapi untuk selurug agama dan semua organisasi keagamaan yang dinaungi pemerintah.

Baca juga: Menag Sebut Kemenag Hadiah untuk NU, Wasekjen PKS: Harusnya Pak Yaqut Lebih Bijak

Hindari Kegaduhan

Halaman:


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com