Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kehadiran Siaran TV Digital Diprediksi Beri Peluang bagi Kreator Konten

Kompas.com - 24/10/2021, 15:00 WIB
Hotria Mariana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peralihan sistem televisi (TV) dari analog ke digital melahirkan tatanan baru dalam dunia penyiaran. Salah satunya, memberikan peluang bagi kreator konten lokal untuk berkarya sehingga konten TV semakin beragam.

Menurut Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Nursodik Gunarjo, keberagaman konten menjadi daya tarik yang tidak ditemukan pada era TV analog. Keberagaman tersebut juga akan mendorong munculnya bisnis konten pada masa mendatang.

Hal itu disampaikan Nursodik dalam webinar bertajuk “Siaran Digital dan Konten Kreator”, Rabu (19/10/2021).

Pandangan serupa turut diungkapkan praktisi media Apni Jaya Putra. Ia berkata, stasiun TV baru akan bermunculan di era TV digital. Alhasil, program siaran jadi beragam. Bagi para  kreator konten, kondisi tersebut merupakan peluang. Pasalnya, stasiun-stasiun TV digital akan membutuhkan bantuan mereka untuk mengisi program siaran.

Baca juga: Kemenkominfo Klaim Infrastruktur TV Digital Sudah Siap 77 Persen

“Saya tidak yakin stasiun TV mampu mencukupi kebutuhan konten sendiri. Karena itu, perlu penyedia (konten) dari luar. Sementara, stasiun TV akan fokus pada infrastruktur,” ungkap Apni dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (24/10/2021).

Secara teknis, Apni memaparkan, lembaga penyiaran di era digital akan mengambil peran sebagai aggregator atau pengelola konten. Bagi para konten kreator, hal ini merupakan peluang.

Untuk membuat konten, dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Teguh Setiawan mengatakan, kreator bisa membahas tema yang diminati dengan memasukkan unsur lokal. 

“Lokalitas memberikan daya tarik sendiri bagi penonton. Hal-hal yang menyangkut budaya dan informasi lokal yang selama ini kurang mendapat tempat berpeluang besar terangkat. Kebutuhan lembaga penyiaran atas konten berisi hal-hal lokal sangat besar,” jelasnya.

Baca juga: NTT Sambut Siaran TV Digital, Masyarakat Perlu Diberi Edukasi

Efisiensi dan optimalisasi frekuensi

Selain mendorong pertumbuhan kreator konten, migrasi TV analog ke digital juga memberikan efisiensi dan optimalisasi frekuensi. Dengan kata lain, satu frekuensi bisa dipakai banyak lembaga penyiaran. Begitu pula dengan infrastruktur penyiaran.

“Satu pemancar, antena, dan saluran transmisi bisa digunakan untuk banyak lembaga penyiaran sehingga bisa melakukan efisiensi biaya infrastruktur penyiaran. Hal ini berbeda dengan sistem TV analog yang masing-masing stasiun punya infrastruktur sendiri,” jelas Nursodik.

Digitalisasi dalam penyiaran merupakan keniscayaan. Nursodik mengimbau masyarakat agar mempersiapkan diri mulai sekarang. Pasalnya, migrasi keTV digital telah terimplementasikan melalui simultaneous broadcast (simulcast). Dengan metode itu, siaran TV digital bisa berjalan sementara siaran TV analog mash tersedia.

Baca juga: Simak, Ini Daftar STB untuk Siaran TV Digital yang Tersertifikasi Kominfo

Simulcast merupakan upaya Kemenkominfo memperkenalkan siaran TV digital ke publik. Dengan begitu, masyarakat bisa menjajal TV digital yang dari segi gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan TV analog.

Sebagai informasi, penghentian siaran TV analog akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022, dan terakhir pada 2 November 2022.

Kemenkominfo mengimbau masyarakat untuk mulai melakukan pengecekan TV di rumah masing-masing. Bila sudah memiliki kemampuan menangkap siaran TV digital, cukup lakukan pencarian stasiun TV ulang.

Jika belum, masyarakat perlu memiliki Set Top Box (STB). Alat ini sudah bisa dibeli, baik secara online maupun offline, dengan harga terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com