JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan pentingnya syarat tes PCR bagi penumpang pesawat terbang.
Menurut Zubairi, pesawat cenderung lebih tertutup apabila dibandingkan dengan transportasi lain sehingga potensi penularan Covid-19 lebih tinggi.
Dengan adanya potensi tersebut, Zubairi menegaskan tidak ada yang ingin kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak seperti pada Juli-Agustus lalu.
"Pada saat itu Indonesia pernah mencatat kematian akibat Covid-19 mencapai lebih dari 2.000 kasus dalam sehari," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/10/2021).
Tercatat ada 2 kali kasus kematian di Indonesia melebihi 2.000 kasus sehari yaitu pada 2 Juli (2.069 kasus) dan pada 10 Agustus (2.048 kasus).
"Selain itu, Indonesia juga pernah mengalami jumlah kasus mingguan paling tinggi di dunia," lanjut Zubairi.
Saat ini, ia melanjutkan, peringkat kasus positif Covid-19 Indonesia sudah turun ke bawah. Indonesia hari ini tercatat menduduki rangking 60 untuk kasus mingguan Covid-19.
"Jumlah orang meninggal juga di bawah 100 secara harian, sementara positivity rate kita di bawah 2 persen," ungkap Zubairi.
Oleh karena itu, menurutnya kondisi yang sudah baik saat ini perlu terus dijaga.
Perlu pengetatan
Zubairi menuturkan, harus ada pengetatan di satu sisi apabila di sisi lain pemerintah melonggarkan kebijakan perjalanan.
"Jadi di satu pihak kita sudah melonggarkan (syarat dan aturan) dan ini mengkawatirkan. Sehingga amat pantas untuk memperketat skriningnya," tegasnya.
Tes RT PCR, lanjut Zubairi, lebih baik dari tes swab antigen. Sebab akurasi dalam mendeteksi Covid-19 lewat PCR lebih tinggi.
Baca juga: Cegah Lonjakan dan Gelombang Ketiga Covid-19, IDI: PPKM Harus Diperketat
Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan
Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.