JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Keamanan Laut (Bakamla) berkomitmen terus meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan keselamatan kemaritiman dengan Australia Border Force (ABF).
Pada 2021, Bakamla dan ABF telah sukses melaksanakan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) dan Operasi Gannet ke-5 Tahun 2021.
"Meskipun kita telah memiliki daftar pencapaian yang luar biasa, namun saya yakin masih ada daftar yang lebih panjang yang dapat kita capai dengan terus meningkatkan kerja sama ini," ujar Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia, dalam pertemuan 4th Senior Officials Meeting (SOM), Kamis (21/10/2021).
"Khususnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan maritim di kedua negara di masa yang akan datang," kata Aan.
Baca juga: Bakamla Prediksi Kekuatan Militer Negara Besar Akan Hadir di Laut China Selatan
Dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri pucuk pimpinan dari kedua instansi tersebut, Aan menyampaikan hasil evaluasi mengenai implementasi Record of Discussion (ROD) Senior Officials Meeting ke-3 dengan ABF.
Dia menyampaikan, beberapa program kerja sama pada tahun ini harus mengalami penyesuaian karena dampak dari pandemi Covid-19.
Misalnya, study visit oleh Maritime Border Command (MBC) ke Command Center Bakamla untuk meninjau kesempatan pengembangan laporan Maritime Domain Awareness antara ABF dan Bakamla.
Baca juga: Kepala Bakamla Sebut Situasi di Laut Natuna Utara Aman Terkendali
Kendati demikian, Aan menyatakan, Bakamla dan ABF berusaha mencari jalan keluar terbaik agar kegiatan yang telah direncanakan dapat terealisasi.
"Meskipun kita memiliki kesulitan untuk mengimplementasikan ROD, kami tetap bersyukur bahwa kerja sama antara ABF dan Bakala R tetap kuat dan berhasil menemukan alternatif terbaik untuk tetap terlaksana," kata dia.
Dalam pertemuan ini, Bakamla dan ABF juga membahas rencana kerja sama yang dilaksanakan pada 2022.
Baca juga: Rapat dengan Komisi I, Sestama Bakamla Paparkan 4 Poin Roadmap Penguatan Kelembagaan
Salah satu program bersama yang bakal digulirkan berkaitan dengan tindak lanjut terhadap program-program yang tertunda karena pandemi Covid-19.
Antara lain, Operasi Gannet ke-6 yang melibatkan Bakamla, ABF, KKP dan Bea Cukai.
Lalu, program pelatihan dan pembangunan kapabilitas personel melalui Maritime Enforcement Faculty ABF di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC).
Kemudian, penyelenggaraan MSDE 2022, serta tindak lanjut pertukaran informasi di bidang keamanan maritim yang meliputi pertukaran jalur informasi, standarisasi kapabilitas personel, dan integrasi sistem informasi atau pemantauan keamanan dan keselamatan laut.
Sementara itu, Commissioner Vice Admiral Michael Outram APM memaparkan perihal penelitian dari United Nations of Drugs and Crime (UNODC).
Penelitian ini terkait jalur laut yang berpotensi marak akan tindak penyelundupan narkotika.
Selain itu, pemantauan pergerakan kapal-kapal yang mencurigakan juga menjadi perbicangan hangat dalam pertemuan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.