JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menemukan sedikitnya jumlah vaksin Covid-19 yang diterima Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jumlah vaksin yang masih sedikit itu, kata dia, telah berpengaruh terhadap rendahnya capaian vaksinasi yang seharusnya dicapai.
"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," ujar Muhadjir saat meninjau ketersediaan vaksin Covid-19 di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Sultra, Kota Kendari, dikutip dari siaran pers, Jumat (22/10/2021).
Muhadjir mengatakan, jumlah ketersediaan vaksin Covid-19 di Sultra masih jauh dari target.
Sedianya Sultra membutuhkan 4 juta dosis untuk keseluruhan pelaksanaan vaksinasi tahap satu dan dua, serta untuk booster tenaga kesehatan.
"Saya lihat tadi untuk kabupaten kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali Kota Kendari yang masih 60 persen (capaian vaksinasinya)," kata dia.
Menurut Muhadjir, kurangnya dosis vaksin Covid-19 di Sultra dikarenakan terdapat beberapa daerah lain pelaksanaan vaksinasinya harus dipercepat.
Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Vaksinasi Covid-19 dan Harapan Menuju Endemi
Misalnya, seperti Provinsi Papua yang diprioritaskan vaksinasinya karena akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Selain itu juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," ujar Muhadjir.
Muhadjir pun berjanji akan menyampaikan kurangnya stok vaksin di Sultra kepada Kementerian Kesehatan supaya mendapatkan jumlah yang lebih memadai.
Lebih lanjut Muhadjir pun meminta Dinas Kesehatan Sultra untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
Sebab, di Sultra jumlah tenaga kesehatan yang mendapatkan dosis ketiga masih kurang dari 1 persen.
Baca juga: Menko PMK Ingatkan Masyarakat yang Miliki Komorbid Perketat Protokol Kesehatan