JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2021 menunjukkan bahwa belum banyak warga yang mengenal atau mengetahui partai politik (parpol) baru dan nonparlemen.
Dikutip Kompas.id, dari 1.200 responden, 83 persen mengaku tidak tahu dan tidak mengenal parpol baru dan nonparlemen. Sementara, hanya 17 persen responden yang mengenali sejumlah parpol baru.
Adapun parpol baru yang dikenali publik di antaranya Partai Gelora (4,3 persen), Partai Masyumi (2,7 persen), Partai Indonesia Damai (2,4 persen), Partai Ummat (2,1 persen), dan Partai Nusantara (1,6 persen).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Parpol Baru dan Nonparlemen Belum Banyak Dikenal Publik
Selain itu, masih ada sejumlah parpol baru dan nonparlemen lainnya seperti Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Usaha Kecil Menengah (UMKM), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Perindo.
Kendati demikian, popularitas partai-partai itu paling tinggi hanya 1 persen, bahkan beberapa di antaranya 0 persen atau tidak diketahui oleh responden.
Lantas seperti apa strategi dari elite parpol baru dan nonparlemen tersebut guna mendongkrak popularitas atau keterkenalan oleh publik?
Baca juga: Survei Litbang Kompas, Partai Gelora Jadi Partai Baru Paling Dikenal
Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah cara untuk dapat menghadapi tantangan politik ke depan, terkhusus Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut dia, Perindo bakal berkaca dari hasil Pemilu 2019 untuk dapat melenggang di 2024 ke parlemen.
"Berbagai program telah disiapkan secara maksimal agar program tersebut bisa diterima oleh masyarakat dan sekaligus mendapatkan elektabilitas sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh partai," kata Rofiq dikutip dari Kompas.id, Jumat (22/10/2021).
Baca juga: PBB, Berkarya, dan Perindo Ajukan Uji Materi Pasal tentang Verifikasi Parpol UU Pemilu ke MK