Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

UPDATE 21 Oktober: 65,6 Juta Lebih Orang Sudah Divaksinasi Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Kompas.com - 21/10/2021, 21:08 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Melansir data dari vaksin.kemkes.go.id, hingga Kamis (21/10/2021) pukul 12.00 WIB, sebanyak 65.600.310 orang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua

Jumlah ini setara 31,50 persen dari total target sasaran vaksinasi yang ditetapkan.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, yakni sebanyak 110,931,375 orang atau 53,26 persen.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, yaitu 208.265.720 orang.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Adapun sasaran untuk tenaga kesehatan, yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, Kemenkes Sebut karena Mispersepsi dan Hoaks

Hingga saat ini, sebanyak 2.004.357 atau 136,47 persen orang nakes sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.880.020 atau 128,00 persen orang telah disuntik dosis kedua.

Sementara itu, nakes yang menjalani vaksinasi dosis ketiga tercatat 1.088.795 orang atau 74,13 persen.

Kemudian, sasaran untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang. Hingga saat ini, sebanyak 27.970.074 atau 161,42 persen orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama. Sementara itu  22.313.101 orang atau 128,78 persen telah disuntik vaksin dosis kedua.

Angka ini di antaranya termasuk 2.637.099 guru dan tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 2.219.169 orang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Lalu, sasaran vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) sebanyak 21.553.118 orang. Hingga saat ini, sebanyak 7.841.631 atau 36,38 persen orang lansia yang divaksinasi dosis pertama. Sedangkan 4.931.330 atau 22,88 persen orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Baca juga: Studi: Hanya Orang yang Sangat Sakit dan Orang Tua yang Meninggal karena Covid-19 Setelah Vaksinasi

Berikutnya, target masyarakat rentan dan umum penerima vaksin, yaitu 141.211.181 orang.

Sebanyak 68.118.2019 atau 48,24 persen orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 32.513.817 atau 23,02 persen orang mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Kemudian, target kelompok usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang.

Sebanyak 3.850.384 atau 14,42 persen orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 2.980.905 atau 11,16 persen orang mendapatkan dosis kedua.

Lebih lanjut, pada program Vaksinasi Gotong Royong, sejumlah 1.137.694 orang telah divaksinasi dosis pertama dan 979.553 orang di antaranya telah divaksinasi dosis kedua.

Baca juga: Wapres Minta Vaksinasi Covid-19 Dipercepat dengan Metode Jemput Bola

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam waktu tertentu.

Meskipun capaian vaksinasi Covid-19 terus meningkat, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada.

Prokes yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com