Alasan publik tidak puas terhadap kinerja Maruf Amin di antaranya karena hasil kerjanya belum terlihat 65 persen, tidak tegas 9,5 persen.
Selanjutnya, kebijakan Maruf Amin terbatas 5,3 persen, perekonomian Indonesia menurun 3,9 persen, banyak pekerja asing 2,6 persen, hingga kesejahteraan masyarakat menurun 2,1 persen.
Temuan ini juga menunjukkan adanya penurunan tingkat kepuasan publik antara setahun kinerja Maruf Amin dengan Wapres Jusuf Kalla pada 2015.
Saat itu, 42,1 persen responden menyatakan puas dan 52,9 persen publik tidak puas. Sedangkan, 5,2 persen publik tidak tahu/tidak jawab.
Baca juga: Pengamat: Kinerja Wapres Tak Terlihat Karena Tak Terpublikasikan dengan Baik
Selain itu, survei IPO yang fokus pada penanganan pandemi Covid-19 yang dirilis pada Sabtu (10/4/2021) juga menunjukkan ketidakpuasan terhadap Ma'ruf Amin.
Hasil survei itu menunjukkan, Presiden Jokowi meraih tingkat kepuasan dari masyarakat yang lebih tinggi, yaitu 56 persen, dibandingkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hanya 36 persen dalam menangani pandemi Covid-19.
"Terlihat kejomplangan antara tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Presiden Jokowi mendapat tingkat kepuasan sebanyak 56 persen dari masyarakat, sedangkan Wapres Ma'ruf Amin hanya 36 persen," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024", Sabtu (10/4/2021).
Tingkat kepuasan itu, kata dia, antara Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sama-sama terbagi ke dalam tiga hal, yaitu bidang sosial, ekonomi, dan politik-hukum.
Baca juga: Survei IPO: 56 Persen Masyarakat Puas terhadap Jokowi, Maruf Amin 36 Persen
Presiden Jokowi mendapat tingkat kepuasan cukup baik dalam bidang sosial dan ekonomi. Namun, tidak dalam tingkat kepuasan di bidang politik-hukum.
"Di bidang sosial, Presiden Jokowi mendapatkan tingkat kepuasan 58 persen, bidang ekonomi 55 persen, dan bidang politik dan hukum memang rendah, yaitu 43 persen, lebih besar yang menyatakan tidak puas yaitu sebesa 49 persen," kata dia.
Sementara itu, untuk Wapres Ma'ruf Amin mendapatkan tingkat kepuasan di bidang sosial sebanyak 40 persen, bidang ekonomi hanya 29 persen, dan bidang politik-hukum hanya 38 persen.
Selain itu, untuk tingkat kepuasan kinerja Ma'ruf Amin secara keseluruhan hanya 36 persen masyarakat yang menyatakan puas, sedangkan yang tidak puas lebih banyak yaitu 51 persen.
Baca juga: Survei Sebut Kepuasan Kinerja Wapres di Bawah Menteri, Ini Pembelaan Maruf
Berdasarkan hasil survei dinyatakan bahwa masyarakat tidak melihat kerja kolektif Jokowi-Ma'ruf Amin selama penanganan pandemi Covid-19.
"Artinya, sekarang orang hanya melihat Presiden Jokowi bekerja, tidak melibatkan Wakil Presiden. Begitu juga Wakil Presiden mungkin bekerja, tetapi tidak berani menunjukkan ke publik sehingga tidak diketahui," kata dia.