KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satga)s Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan upaya pencegahan kenaikan kasus Covid-19.
Salah satu langkah yang dilakukan, kata dia, adalah menggencarkan vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah.
"Pemerintah Indonesia terus meningkatkan berbagai upaya pencegahan Covid-19, termasuk vaksinasi. Saat ini Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk yang divaksinasi terbanyak, yaitu 106 juta orang," kata Wiku dikutip dari covid19.go.id, Rabu (20/10/2021).
Adapun untuk kebutuhan vaksinasi, pemerintah masih terus menerima pasokan vaksin dalam jumlah besar. Semua vaksin ini nantinya akan didistribusikan secara merata ke sejumlah daerah di Indonesia.
Baca juga: Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Nasional Capai 70 Persen pada Akhir 2021
“Pemerintah juga terus meningkatkan cakupan vaksinasi seluruh wilayah agar penyebaran vaksin bisa merata,” terang dia.
Lebih lanjut, Wiku juga meminta semua pihak agar tidak lengah, karena sejumlah negara di dunia sedang menghadapi puncak ketiga.
“Indonesia harus menjadikan puncak ketiga sebagai peringatan,” pesannya.
Sebelumnya, tim Satgas Penanganan Covid-19 terus meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah selesai divaksinasi.
Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.
Baca juga: UPDATE 19 Oktober: Capaian Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes hingga Anak-anak
Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.
Penting diketahui, memasuki minggu ke-12 saat ini, terjadi penurunan kasus Covid-19 hingga 98 persen.
Indonesia bahkan bisa dikatakan sebagai negara yang berhasil keluar dari pandemi pada Juli lalu dengan relatif cepat dan drastis.
“Dalam kurun waktu satu bulan, kasus bisa turun sebanyak 45 persen dari puncak kedua. Saat ini penurunan bahkan mencapai 98 persen,” papar Wiku.
Baca juga: Syarat Cakupan Vaksinasi Covid-19 Berubah, 54 Daerah Turun Status ke PPKM Level 2
Menurut dia, pemerintah menyadari bahwa lonjakan kasus di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh peningkatan kasus kolektif, tetapi juga dinamika nasional dan implementasi kebijakan dalam negeri, khususnya saat hari libur nasional.
Wiku menjelaskan, penanganan Covid-19 di Indonesia berbeda ketimbang negara-negara lain. Sebab, pola peningkatan kasusnya cenderung jauh berbeda.