KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menargetkan vaksinasi Covid-19 nasional dapat mencapai 70 persen pada akhir 2021.
“Kami berharap, kami targetkan di akhir tahun nanti lebih dari 70 persen penduduk telah divaksinasi,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/01/2021).
Salah satu upaya untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, kata Jokowi, adalah dengan melaksanakan vaksinasi door-to-door atau dari pintu ke pintu.
“(Vaksinasi door-to-door dilakukan) untuk memudahkan masyarakat mendapatkan vaksin secepat-cepatnya,” kata Jokowi.
Dengan metode door-to-door, masyarakat hanya perlu menunggu vaksinator datang ke rumah untuk memberikan vaksin Covid-19.
Menurut Jokowi, semakin cepat vaksinasi selesai, semakin cepat pula herd immunity atau kekebalan kelompok terbentuk.
“Kami harap dengan vaksinasi ini, perlindungan bisa diberikan secara maksimal kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa terproteksi dari penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Sebelumnya, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 door-to-door di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021), Jokowi berpesan agar masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) meskipun sudah divaksinasi.
Prokes yang dimaksud antara lain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).
“Jangan lupa, meskipun sudah divaksin, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, utamanya memakai masker,” pesannya.
Baca juga: UPDATE: Tambah 3 Kasus di Kota Tangerang, 39 Pasien Covid-19 Masih Dirawat
Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan. Sejak Senin (4/10/2021), penambahan kasus selalu berada di bawah 1.000.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Selasa (19/10/2021), terdapat penambahan 903 pasien positif Covid-19.
Dengan penambahan tersebut, total kasus Covid-19 nasional mencapai 4.236.287 kasus.
Untuk diketahui, penambahan kasus Covid-19 di bawah 1.000 terakhir kali terjadi pada Juni 2020, yaitu sejumlah 922 kasus.
Sejak saat itu, kasus Covid-19 terus meningkat, bahkan Indonesia pernah mencapai 56.000 kasus baru dalam sehari.
Baca juga: Targetkan Vaksinasi Lansia di Jawa-Bali 70 Persen, Luhut Berharap Mampu Tekan Angka Kematian
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan, kasus Covid-19 nasional menurun drastis dibandingkan puncak penularan Covid-19 varian delta.
“Kalau semua berjalan seperti sekarang, kiranya dalam 20 hari ke depan, kasusnya mungkin hanya berkisar 1.000 secara nasional,” ujar Luhut, saat memberikan keterangan tentang perkembangan PPKM Jawa-Bali, Senin (19/10/2021).
Menurut Luhut, situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air terkendali pada tingkat rendah.
Ia menyebutkan, kasus konfirmasi positif Covid-19 nasional dan wilayah Jawa-Bali masing-masing mengalami penurunan hingga 99 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 19 Oktober 2021
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per Selasa (19/10/2021) terdapat sejumlah 16.697 kasus aktif Covid-19 nasional.
Sebagai informasi, kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Menurut data yang sama, sebanyak 1.530 orang pasien sembuh dalam sehari dan kasus kematian akibat Covid-19 bertambah sebanyak 50 jiwa.
Adapun di wilayah Jawa-Bali, saat ini terdapat kurang lebih 7.000 kasus aktif Covid-19.
Lebih lanjut, angka reproduksi efektif kasus Covid-19 di Bali mengalami penurunan di bawah 1.
Luhut menilai, menurunnya angka reproduksi efektif kasus Covid-19 di Bali mengikut angka nasional dan Jawa yang mengindikasikan terkendalinya pandemi.
Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Perkembangan Kasus Covid-19 dan Target Cakupan Vaksinasi 70 Persen pada Akhir Tahun"
Penulis : Deti Mega Purnamasari | Editor : Kristian Erdianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.