Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Menlu Malaysia, Retno Dorong Kerja Sama Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Kompas.com - 18/10/2021, 14:27 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi terus membahas pentingnya kerja sama perlindungan pekerja migran asal Indonesia (PMI) di Malaysia.

Dalam pertemuan bilateral yang dilakukannya bersama Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah, Retno mendorong agar Memorandum of Understanding (MoU) terkait perlindungan PMI dapat segera diselesaikan.

"Untuk segera diselesaikan MoU Penempatan dan Pelindungan Pekerja Domestik Indonesia di Malaysia," kata Retno dalam konferensi pers virtual setelah melakukan pertemuan bilateral, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Menko PMK Akui Penanganan Pekerja Migran RI Masih Kurang Dibanding Negara Lain

Retno juga meminta agar kerja sama dan kemudahan dapat diberikan dalam pelaksanaan program rekalibrasi dan deportasi dari pusat-pusat detensi imigrasi Malaysia.

Ia menekankan program itu harus dilakukan dengan terus mempertimbangkan faktor kesehatan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Selain itu, Menlu RI mendorong pentingnya mekanisme perekrutan “One Channel System” guna menjadi alat pengawasan khususnya untuk PMI di Malaysia.

"Untuk meningkatkan pengawasan bersama dalam proses penempatan, memastikan akurasi data PMI sektor domestik di Malaysia, dan mencegah potensi Tindak Pidana Perdagangan Orang," ucap Retno.

Baca juga: Tanggapi Kasus WNI yang Langgar Aturan Karantina, Satgas Covid-19: Proses Hukum Sedang Berjalan

Indonesia juga berharap agar System Maid Online (SMO) dapat dihentikan. Sebab, menurut Retno, sistem tersebut cenderung menyulitkan pelindungan terhadap PMI.

Lebih lanjut, terkait dengan perluasan akses pendidikan bagi anak-anak PMI di Malaysia, Retno meminta dukungan dibukanya Community Learning Centres di kawasan nonladang dan juga di semenanjung.

Dalam kesempatan itu, Indonesia mengapresiasi Malaysia atas penanganan repatriasi WNI untuk kembali ke Indonesia yang dilakukan selama masa pandemi.

"Saya masih ingat di awal pandemi kita banyak sekali melakukan kerja sama antara lain dalam distribusi bantuan logistik kepada WNI yang terdampak pandemi yang tentunya bukan sesuatu yang mudah dilakukan pada saat itu," ucap dia.

Baca juga: Maroko Cabut Bebas Visa Sepihak, 5 WNI Dipulangkan Paksa

Menurut Retno, saat pandemi, Indonesia dapat mendistribusikan lebih dari 687.496 paket berupa sembako maupun bantuan lainnya kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia.

Bantuan tersebut dapat terdistribusi atas kerja sama dengan pemerintah, masyarakat Indonesia di Malaysia, serta fasilitasi dari otoritas di Malaysia.

"Untuk itu saya sampaikan apresiasi kepada pemerintah Malaysia atas kerja sama yang diberikan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com