Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Kompas.com - 18/10/2021, 10:18 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Harian Kompas melaporkan tujuh tokoh Tanah Air masuk dalam bursa Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketujuh tokoh tersebut yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Kemudian Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Prabowo dan Ganjar Imbang Elektabilitas Capres 2024, Anies Ketiga

Dari hasil survei ini, Litbang Harian Kompas juga memaparkan persentase elektabilitas dalam tiga tahun terakhir yang dimiliki para tokoh tersebut.

"Ridwan Kamil, Oktober 2019 3,3 persen, Agustus 2020 1,9 persen, Januari 2021 2,3 persen, April 2021 3,4 persen, Oktober 2021 5,1 persen," demikian hasil survei Litbang Harian Kompas, dikutip dari Harian Kompas, Senin (18/10/2021).

Selanjutnya, Tri Rismaharini mempunyai elektabilitas 2,3 persen pada Oktober 2019, 1,7 persen pada Agustus 2020, 5,2 persen pada Januari 2021, 2,4 persen pada April 2021, dan 4,9 persen pada Oktober 2021.

Sandiaga Uno 7,3 persen pada Oktober 2019, 5,1 persen pada Agustus 2020, 5,3 persen pada Januari 2021, 3,7 persen pada April 2021, dan 4,6 persen pada Oktober 2021.

Baca juga: Menilik Elektabilitas Prabowo Subianto dari Berbagai Survei...

Ahok 1,5 persen pada Oktober 2019, 1,8 persen pada Agustus 2020, 3,4 persen pada Januari 2021, 3,1 persen pada April 2021, dan 4,5 persen pada Oktober 2021.

AHY 4,5 persen pada Oktober 2019, 1,3 persen pada Agustus 2020, 2,2 persen pada Januari 2021, 3,3 persen pada April 2021, dan 1,9 persen pada Oktober 2021.

Lalu, Mahfud MD 2,8 persen pada Oktober 2019, 0,9 persen pada Agustus 2020, 0,8 persen pada Januari 2021, 0,9 persen pada April 2021, dan 1,2 persen pada Oktober 2021.

Terakhir, Gatot Nurmantyo 1,8 persen pada Oktober 2019, 1,1 persen pada Agustus 2020, 1,2 persen pada Januari 2021, 2,0 persen pada April 2021, dan 1,1 persen pada Oktober 2021.

Baca juga: Survei Sebut 3 Kader PDI-P Capres dengan Elektabilitas Tertinggi, Politisi PDI-P: Ini Menguntungkan

Di luar ketujuh nama ini, Litbang Harian Kompas juga melaporkan tiga nama dengan elektabilitas tertinggi.

Ketiganya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ganjar meraih elektabilitas 13,9 persen, Prabowo 13,9 persen, dan Anies 9,6 persen.

Adapun survei berlangsung pada 26 September-9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com