Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Dirgahayu Korps Paskhas TNI AU, Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana

Kompas.com - 17/10/2021, 06:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

TANGGAL 17 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Jadi Pasukan TNI Angkatan Udara yang sekarang dikenal dengan nama Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara atau Paskhas AU.

Penetapan ini berdasarkan keputusan Men/Pangau Nomor 54 tahun 1967. Adapun, 17 Oktober dipilih sebagai hari jadi untuk memperingati dan menghormati momen heroik penerjunan pasukan payung pertama Angkatan Udara pada 1947 di Sambi, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.

Cikal bakal dari pasukan payung TNI Angkatan Udara berasal dari Pasukan Pertahanan Pangkalan yang pada tahun 1946 telah mulai melakukan percobaan latihan penerjunan di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta.

Latihan terjun tersebut menggunakan payung dan pesawat terbang peninggalan Jepang.

Baca juga: Mengenal 6 Pasukan Elite TNI dengan Ciri Khas dan Kemampuan Khusus

Korpaskhas yang dulu dikenal dengan nama Komando Pasukan Gerak Tjepat (PGT) atau Kopasgat dibentuk pada bulan Februari tahun 1952 dengan Kapten Udara A Wiriadinata sebagai komandan, merangkap sebagai Komandan Pangkalan Udara Andir di Bandung.

Dalam perkembangannya kemudian pada 11 Maret 1985 dengan keputusan KSAU Nomor : Kep/22/III/1985 mengubah nama Kopasgat menjadi Pusat Pasukan Khas TNI AU atau Puspaskhasau.

Selanjutnya, pada 1997 berubah lagi menjadi Korps Pasukan Khas TNI AU atau Korpaskhas TNI AU.

Perjalanan Panjang Korpaskhas Angkatan Udara tercatat dalam sejarah pada pelaksanaan berbagai operasi militer antara lain sejak awal kemerdekaan dalam menghadapi pemberontakan di dalam negeri.

Baca juga: 6 Pesawat Tempur Andalan TNI AU, Burung Besi Penjaga NKRI

Sejumlah tantangan yang dihadapi itu seperti DI/TII, PRRI-Permesta dan Operasi Dwikora, Trikora serta Operasi Seroja di Timtim.

Sebagai bagian dari penugasan pasukan perdamaian di luar negeri, personil Paskhas juga turut bergabung dalam beberapa misi kontingen Garuda, antara lain di Mesir, Philipina Selatan, Irak dan Bosnia.

Patut dicatat bahwa keberadaan Korpaskhas adalah merupakan pasukan para komando berciri khas matra udara dan merupakan bagian integral dari TNI Angkatan Udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com