Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Respons Tagar #PercumaLaporPolisi, Antisipasi Erosi Kepercayaan Publik

Kompas.com - 15/10/2021, 16:41 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPresiden Joko Widodo beserta jajarannya diminta untuk memberikan respons baik atas beredarnya tagar #Percumalaporpolisi di media sosial dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut pakar sosiologi dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir, jika tagar tersebut tidak direspons maka akan memperparah erosi kepercayaan publik terhadap instansi Polri.

“Kalau misalnya percuma lapor polisi ini tidak direspons secara baik, secara bijak oleh pemerintah, bukan hanya aparat kepolisian, tetapi pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi, kemudian DPR dan kementerian-kementerian terkait,” kata Sulfikar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Tagar #PercumaLaporPolisi Disebut Ekspresi Kekecewan Warga pada Polri

“Maka, erosi legitimasi dan kepercayaan publik ini akan terus semakin parah, dan akhirnya mungkin akan sampai satu titik di mana orang tidak mau lagi berurusan dengan polisi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika masyarakat sudah benar-benar tidak percaya terhadap polisi, institusi Polri tidak akan memiliki legitimasi dan fungsi dalam kehidupan bernegara.

Nantinya, kondisi tersebut juga dapat membuat fungsi kepolisian beralih ke lembaga nonpemerintah yang menangani kasus terkait hukum.

“Orang-orang akan minta tolong ke institusi-institusi non-negara,” ucap dia.

Ia pun mencontohkan, dampak dari ketidakpercayaan publik terhadap aparat hukum juga telah terjadi di berbagai negara Amerika Latin, seperti Meksiko, Kolombia, dan Brasil.

Menurut Sulfikar, masyarakat di negara tersebut sudah lebih percaya kepada organisasi-organisasi non-negara dibandingkan aparat penegak hukum karena bisa memberikan perlindungan langsung ke warga.

“Bahkan misalnya di Meksiko ketika polisinya sudah sangat korup. Ya sudah mereka bikin kelompok-kelompok vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri),” ucap dia.

Maka dari itu, ia berharap Indonesia tidak menjadi negara seperti demikian. Ia mendorong Polri dan pemerintah saat ini bisa memperbaiki legitimasi kepercayaan publik terhadap polisi.

“Masih ada waktu, masih ada kesempatan Pemerintah Indonesia saat ini untuk merespons dan kemudian menyelamatkan lembaga kepolisian dari erosi legitimasi dan kepercayaan publik,” kata dia.

Adapun tagar #PercumaLaporPolisi sempat menggema selama beberapa waktu di lini masa Twitter sejak Rabu (8/10/2021), bersamaan dengan viralnya berita kasus pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang prosesnya dihentikan polisi.

Tagar tersebut muncul lantaran masyarakat kesal dengan kinerja polisi yang tak bersungguh-sungguh dalam memproses kasus yang dilaporkan masyarakat itu.

Bersamaan dengan tagar itu pula, warganet banyak menceritakan pengalamannya di media sosial saat membuat laporan ke polisi, tetapi tidak ditindaklanjuti dengan berbagai alasan.

Tagar #PercumaLaporPolisi tetap bertahan di hari-hari berikutnya seiring dengan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat saat berurusan dengan polisi.

Baca juga: Aksi Sigap Polisi Tanggapi Jokowi soal Pinjol dan Ironi Tagar #PercumaLaporPolisi

Kasus-kasus yang menunjukkan ketidakadilan tersebut di antaranya ialah seorang pedagang pasar yang menjadi tersangka setelah dipalak preman dan seorang kakek yang ditahan karena membacok pencuri yang mencoba menyetrumnya.

Menanggapi adanya tagar itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan, tiap laporan masyarakat ke polisi akan ditindaklanjuti.

Selanjutnya, proses hukum akan dilakukan berdasarkan alat bukti yang ada.

"Yang jelas, setiap laporan masyarakat yang menginginkan pelayanan kepolisian di bidang penegakan hukum pasti akan ditindaklanjuti. Dan tentunya proses di kepolisian sendiri didasari dari alat bukti," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com