Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Tiga Poros pada Pemilu 2024, PPP Tertarik Dekati Nasdem dan PAN

Kompas.com - 15/10/2021, 09:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi memprediksi akan ada tiga poros dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Pria yang disapa Awiek mengatakan, PPP tertarik untuk membentuk poros ketiga dengan Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Apakah PPP tertarik dengan poros ketiga, misalkan Nasdem, PAN, PPP, itu sudah 21 persen. Itu memang memungkinkan," kata Awiek dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Butuh Dukungan Satu Partai untuk Calonkan Airlangga, Golkar Buka Peluang Koalisi di Pilpres 2024

Diketahui bersama, partai politik harus memiliki ambang batas minimal 20 persen jika ingin mencalonkan presiden pada Pilpres 2024.

Awiek menyadari, hingga kini partai politik yang mampu memenuhi ambang batas tersebut hanya PDI Perjuangan.

Oleh karena itu, partai-partai lain seperti PPP pun membutuhkan koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"Dengan ketentuan 20 persen kursi dan 25 persen suara itu berpotensi menjadi tiga poros. Kalau di beberapa media menyebutkan adalah satu poros PDI-P, satu poros Golkar, dan satu lagi poros lainnya," ucap Awiek.

Baca juga: Prabowo Akan Maju Pilpres 2024, PPP: Peluang Lebih Besar jika Berpasangan dengan Kalangan Religius

Kendati demikian, Awiek menegaskan bahwa PPP belum membicarakan secara resmi soal ketertarikan membentuk poros ketiga dengan Partai Nasdem dan PAN.

Awiek mengatakan, PPP juga menghormati partai politik lainnya jika memiliki manuver dan strategi masing-masing untuk mencalonkan presiden.

"Kita tak membicarakan jauh ke sana, sekarang terkait dengan manuver partai lainnya, itu sah-sah saja kalau mau bermanuver karena partai politik memiliki strategi masing-masing termasuk dari PPP," ujar dia.

Di sisi lain, Awiek menyoroti fenomena calon yang diusung dalam Pilpres biasanya dari partai politik nasionalis bersandingan dengan partai politik religius.

Baca juga: Partai Buruh Dihidupkan Kembali, PPP: Ikhtiar Warga Negara Perbaiki NKRI

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com