JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, ulama hingga tokoh agama memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu disampaikan Hadi saat berdialog interaktif dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Mangir, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021).
"Ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan umaro harus saling bersatu karena ulama dan umaro serta tokoh agama memiliki peran sangat strategis dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Hadi, dalam keterangan tertulis, Kamis.
Baca juga: Soal Alasan Kembali ke PPP, Lulung: Atas Permintaan Ulama
Dalam kesempatan itu, Hadi menyampaikan bahwa menurut salah satu sumber, Indonesia pada 2045 akan menjadi negara ekonomi terbesar nomor empat di dunia.
Namun, persyaratannya adalah persatuan dan kesatuan harus dijaga.
Sebab, stabilitas keamanan juga penting dalam menyiapkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).
Untuk mencapai hal tersebut, kata Hadi, SDM-nya harus dijaga jangan sampai ada yang kenal narkoba.
"Itulah pentingnya ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan umaro untuk menjaga dan menyiapkan sumber daya manusia," katanya.
Selain itu, Hadi juga menyampaikan bahwa Indonesia saat ini tengah mendapatkan cobaan yang sangat berat, yaitu pandemi Covid-19.
Baca juga: Panglima TNI: Tren Covid-19 Turun, Patut Bersyukur dan Tetap Waspada
Di mana pada Juli dan Agustus 2021 terdapat kasus kematian yang tinggi.
"Saya dengan Bapak Kapolri atas perintah Bapak Presiden membantu pemerintah daerah untuk segera mengendalikan Covid-19 dan Alhamdulillah saat ini Indonesia tren kasus Covid-19 sudah menurun," ungkapnya.
Kondisi bagus yang saat ini terjadi, Hadi menambahkan, semua pihak harus bersama-sama menyamakan langkah dan ritme untuk menjaga agar tidak terjadi ledakan kasus lagi.
Sebab, ke depan masih ada ancaman virus Covid-19 varian Lambda, termasuk varian Mu. Dengan demikian, apabila varian tersebut merebak, semua sudah bisa diantisipasi.
"Dengan catatan bahwa kita harus divaksin baik dosis 1 maupun dosis 2," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.