Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Vaksinasi Capai 100 Juta Orang dalam 10 Bulan, Masyarakat Diminta Tidak Terlena

Kompas.com - 13/10/2021, 17:11 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, vaksinasi dosis pertama terhadap 100 juta orang berhasil dicapai dalam kurun waktu 10 bulan sejak penyuntikan perdana vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021 hingga 10 Oktober 2021.

Menurutnya, capaian ini tidak lepas dari peran serta seluruh bangsa Indonesia, baik dari swasta, organisasi masyarakat, komunitas, dan seluruh lapisan masyarakat.

"Mulai dari mendatangkan vaksin ke Indonesia, distribusi vaksin, penyuntikan vaksin, hingga pengawasan proses vaksinasi melibatkan banyak pihak,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Oleh karena itu, Johnny mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras dalam program vaksinasi. Kolaborasi dan gotong royong jadi kunci capaian ini.

Baca juga: Perjuangan Petugas Vaksinasi di Pelosok Lampung, Melewati Medan Offroad

Pemerintah melaporkan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 57.607.200 orang atau 27,66 persen dari target hingga Senin (11/10/2021) pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 100.322.375 orang atau 48,17 persen dari target.

Data ini disampaikan Kemenkes melalui laman kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Senin.

Adapun, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

Kendati demikian, kasus harian Covid-19 di Tanah Air hingga kini masih terus menanjak. Pada Senin, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 620 kasus.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Capai 100 Juta, Bisakah Mencegah Gelombang Ketiga di Indonesia?

Penambahan ini menjadikan total keseluruhan kasus di Indonesia mencapai 4.228.552, terhitung sejak kali pertama diumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 sebanyak 0,41 persen per Senin kemarin.

Sementara itu, pemerintah juga melaporkan adanya penambahan pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 2.044 orang. Total pasien sembuh hingga kini pun menembus 4.063.295.

Selain itu, sebanyak 65 orang tutup usia karena Covid-19, sehingga total jumlah kasus kematian menembus 142.716.

Dari data yang sama, pemerintah melaporkan terdapat 22.541 kasus aktif dan 368.489 orang yang berstatus suspek.

Jangan terlena

Seiring tren menurunnya kasus Covid-19, pemerintah mengingatkan masyarakat agar tidak lepas kendali dengan penyebaran virus tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak tidak lepas kendali menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang membaik.

Presiden, menurutnya, meminta angka penularan Covid-19 ditekan serendah mungkin dalam waktu yang lama dan harus secara konsisten.

"Dalam arahannya, presiden mengingatkan kepada kami para pembantunya agar jangan jadi lepas kendali di tengah situasi seperti sekarang ini," ujar Luhut, dalam konferensi pers, Senin.

Baca juga: Satgas: Pembukaan Pintu Kedatangan Internasional Dilakukan Bertahap

Luhut pun mengingatkan masyarakat tidak terlena dengan perbaikan kondisi pandemi di Indonesia.

Dia menuturkan, jangan sampai ada euforia berlebihan sehingga memicu berbagai aktivitas yang berpotensi melupakan protokol kesehatan (prokes).

"Saya tentu terus mengajak kita semua seluruh masyarakat untuk tidak terlena dengan kondisi hari ini. Jangan kita euforia merayakan sedemikian rupa sehingga sebuah kondisi dapat terjadi karena kelalaian-kelalaian kita," tegasnya.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 16/2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.

Baca juga: Menlu RI Minta Semua Vaksin Covid-19 yang Mendapat Izin WHO Harus Diakui secara Setara

Prokes 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "100 Juta Orang Sudah Divaksin Dosis Pertama, Pemerintah Ingatkan Masyarakat Jangan Terlena".

Penulis : Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Diamanty Meiliana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com