JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta pemerintah tetap mewaspadai kemungkinan penularan Covid-19 seiring rencana dibukanya pintu bagi turis mancanegara untuk berwisata di Bali.
Charles mengatakan, rencana pemerintah tersebut harus diikuti dengan proses karantina dan testing yang ketat agar penularan Covid-19 dapat dicegah dan dideteksi secara cepat.
"Kuncinya ada di proses karantina dan testing yang ketat dan disiplin untuk WNA yang akan masuk ke Indonesia sehingga jika ada penularan dapat dideteksi dan dicegah secara dini," kata Charles saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Pemerintah Akan Lakukan Simulasi Sebelum Buka Pariwisata Bali untuk Turis
Politikus PDI-P itu berpendapat, rencana pembukaan wisata di Bali sesuai dengan kebijakan gas dan rem yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi pandemi.
Ia menyebutkan, kegiatan ekonomi perlu dipulihkan agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaannya kembali.
"Jika kita lihat, misalnya, Bali adalah satu-satunya provinsi yang tidak dapat recover dari turunnya pandemi ini sehingga pembukaan akses untuk wisata internasional memang diperlukan," ujar Charles.
Lagipula, lanjut Charles, hanya enam negara yang kasusnya rendah sesuai kriteria WHO yang diperbolehkan masuk ke Indonesia.
"Jadi tidak semua negara diberi akses yang sama," kata dia.
Baca juga: Bali Segera Dibuka untuk Wisman, Anggota Komisi IX: Terlalu Dini dan Masih Mengkhawatirkan
Di samping itu, Charles juga menilai rencana pemerintah mengurangi masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional dari delapan hari menjadi lima hari bukan masalah.
"Saya bukan peneliti ya. Tapi menurut informasi yang kami dapatkan dari hasil penelitian, varian Delta itu memiliki masa inkubasi yang lebih rendah. Sehingga menjadi masuk akal ketika varian delta masih menjadi varian dominan maka bisa dilakukan penyesuaian seperti ini," kata Charles.
Sebelumnya diberitakan, Bali tengah dipersiapkan untuk pembukaan dan penerimaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara pada Oktober 2021.
Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui soal Dibukanya Kembali Penerbangan Internasional ke Bali