JAKARTA, KOMPAS.com - Heldy Djafar, istri terakhir Presiden Pertama RI Soekarno wafat pada Minggu, 10 Oktober 2021.
Heldy lahir pada 11 Juni 1947 di Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Ia mengembuskan napas terakhir pada usia 74 tahun.
Dikutip dari intisari.grid.id dan dari buku berjudul "Heldy, Cinta Terakhir Bung Karno" yang ditulis Ully Hermono dan Peter Kasenda disebutkan bahwa pernikahan Soekarno dan Heldy terjadi pada 11 Juni 1966.
Baca juga: G30S/PKI dan Awal Mula Redupnya Kekuasaan Soekarno...
Saat itu, Heldy, anak bungsu dari sembilan bersaudara menikah di usia 18 tahun. Sementara, Soekarno saat itu berusia 65 tahun.
Pernikahan itu diselimuti duka, lantaran sehari sebelum akad nikah, ayah Heldy, H. Djafar meninggal dunia karena serangan jantung dalam perjalanan ke Jakarta.
Tanpa ada kebaya khusus dan bunga harum dalam pernikahannya, Heldy berharap ayahnya memberikan izin untuk menikah dengan Soekarno.
Saksi pernikahan Soekarno dan Heldy ketika itu adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Idham Chalid, Erham Djafar kakak Heldy selaku wali, dan Menteri Agama K.H. Saifuddin Zuhri.
Baca juga: 15 September-4 Oktober, 11.401 WNA Masuk Indonesia Lewat Soekarno-Hatta
Bung Karno dan Erham (kakak laki-laki Heldy) saat itu berjabatan erat, kedua saksi mendengarkan kata yang terucap dari bibir Bung Karno.
“ … dengan emas kawin sebuah gelang emas putih bermata berlian dengan kadar enam karat ….”
Surat nikah yang telah ditandatangani oleh saksi dan wali itu dipegang Idham Chalid. Saksi yang juga Menteri Agama menyatakan, "Ya, Yang Mulia, sah pernikahan ini,”
Perasaan Heldy pun kelewat girang sehingga lupa meminta surat itu.
Pada 1964, Heldy yang saat itu kelas 2 Sekolah Kepandaian Keputrian Atas (SKKA) terpilih menjadi anggota barisan Bhineka Tunggal Ika yang diprakarsai Soekarno.
Suatu hari pada tahun tersebut, Heldy berdiri berjajar di tangga Istana Merdeka bersama anggota barisan Bhineka Tunggal Ika. Ia mengenakan kebaya berwarna merah jambu dengan kain lereng, berselendang dan rambut yang disanggul.
Soekarno yang berjalan di anak tangga, seperti biasa mengamati satu per satu anggota barusan, tersenyum dan tepat di depan Heldy Bung Karno mendekat dan menepuk bahu kirinya.
“Dari mana asal kamu?”
Baca juga: Momen Soekarno Naik Kuda di HUT Pertama TNI yang Menyatukan Prabowo dan Megawati...