Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heldy Djafar, Istri Ke-9 Soekarno, Jatuh Cinta dalam Tarian Lenso

Kompas.com - 12/10/2021, 21:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

“Dari Kalimantan, Pak,” jawab Heldy kaget dan gemetar. 

“Oh, aku kira dari Sunda. Rupanya ada orang Kalimantan cantik.”

Mendengar pernyataan Soekarno tersebut, ada rasa bangga, khawatir, deg-degan dalam diri Heldy.

Orang yang selama ini hanya bisa dilihat lewat foto dan didengar suaranya lewat radio, menepuk dan menyapanya. Pertemuan pertama yang penuh ketegangan namun sangat berkesan. 

Pertemuan berikutnya kembali terjadi, dalam salah satu pertemuan, Soekarno mengajaknya untuk menari lenso.

Pikiran Heldy pun berkecamuk karena akan menari lenso dihadapan banyak tamu penting dan artis yang lebih senior seperti Titiek Puspa, Rita Zahara, dan Feti Fatimah.

Dalam tarian lenso tersebut, Heldy menyambut uluran tangan Presiden. Dengan ragu ia memberikan telapak tangan kirinya yang dingin untuk digenggam Soekarno, sementara ia harus meletakkan tangan kanannya di bahu kiri presiden pertama RI tersebut.

Ia hanya bisa menunduk, membiarkan pinggang kecilnya dipeluk Bung Karno yang terus-menerus menatapnya.

Saat menari lenso, Soekarno berbisik menanyakan namanya, asal sekolah, usia dan meminta izin untuk bertamu ke rumah Heldy.

Hatinya berdegup dalam gerakan tari lenso. Tak hanya itu, para tamu mulai bernyayi "Baju hijau siapa yang punya, baju hijau siapa yang punya, baju hijau Bapak yang punya,"

Kegaduhan nyanyian itu menyadarkannya, matanya menyapu ruangan mencari-cari orang berbaju hijau. Baru ia sadar, ia satu-satunya yang berbaju hijau. Tapi apa makna ”Bapak yang punya,"

Baca juga: Istri Ke-9 Soekarno, Heldy Djafar, Tutup Usia

Pada 12 Mei 1965, Soekarno berkunjung ke rumah Erham tempat Heldy tinggal. Soekarno datang dengan penampilan berbeda yaitu tanpa memakai peci, celana panjang hitam, kemeja putih lengan pendek yang kancing atasnya terbuka, bahkan mengenakan sandal.

Soekarno bertemu dengan H. Djafar yang saat itu berada di Jakarta. Soekarno langsung menyatakan ketertarikannya kepada Heldy, namun Heldy merasa terlalu muda dan meminta presiden mencari perempuan lain.

Soekarno hanya tersenyum dan memberikan bungkusan kecil berisi jam tangan Rolex. Setelah kunjungan pertama, Soekarno semakin sering ke rumah Erham.

Pada Juni 1966, cukup satu tahun bagi Heldy menjadi kekasih Soekarno. Ini waktu yang cukup bagi Soekarno menikahi Heldy.

Menikah bertahan 2 tahun

Pernikahan tersebut hanya bertahan 2 tahun, setelah berpisah dengan Soekarno, Heldy resmi menjadi istri Gusti Suriansyah Noor, putra Pangeran Mohammad Noor dari Istana Kutai Kartanegara.

Dalam pernikahan tersebut, Heldy mendampingi suaminya di Departemen Pekerjaan Umum, dan aktif di Dharma Wanita. Ia dikaruniai 6 orang anak dari pernikahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com