Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kata Nadiem Soal Tantangan Guru Selama Hampir 2 Tahun Pandemi

Kompas.com - 12/10/2021, 18:54 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, selama hampir dua tahun terakhir, para guru terus berjuang memberikan pendidikan kepada anak bangsa di tengah semua tantangan pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan, ada guru yang mendapat tantangan untuk memanfaatkan teknologi demi membuat pembelajaran daring yang menarik bagi muridnya.

“Sementara itu, di daerah yang sulit akses internet, banyak guru yang menantang risiko dengan mengajar dari rumah ke rumah,” katanya dalam acara peluncuran Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar, Selasa (12/10/2021).

Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober lalu, Nadiem menegaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para guru yang ada di Tanah Air.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud: Terima Kasih Telah Menjadi Pelukis Masa Depan Indonesia

“Dalam rangka membantu dan mendukung para pendidik dan tenaga pendidikan, Kemendikbud Ristek memberikan beragam paket kebijakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Nadiem menjelaskan, kebijakan tersebut mulai dari relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bisa dioptimalkan untuk membayar guru honorer.

Kemudian, pihaknya juga berusaha meningkatkan kesejahteraan guru dengan melaksanakan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru dengan berbagai afirmasi.

Ada pula bantuan subsidi upah untuk pendidik dan tenaga kependidikan non-pegawai negeri sipil (PNS), serta kebijakan agar guru bisa menerapkan kurikulum darurat yang lebih sederhana.

“Kami membagikan modul pembelajaran di masa khusus untuk membantu pembelajaran di daerah yang sulit dengan akses internet dan kami mengembangkan platform guru belajar dan berbagi,” lanjutnya.

Baca juga: Cerita Nadiem soal Guru yang Masih Berstatus Honorer Saat Muridnya Jadi Kepala Sekolah

Nadiem pun menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi guru dalam mendidik anak-anak Indonesia menjadi generasi pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter.

Dia menekankan, Kemendikbud Ristek akan terus berupaya mendengarkan aspirasi dari para guru di Indonesia.

“Oleh karena itu pada Hari Guru Sedunia ini, mari kita semua menyatukan semangat dan bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar,” tuturnya.

Percepat vaksinasi untuk PTM

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, guru memiliki peran besar dalam menyukseskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Baca juga: Nadiem Minta Guru Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 demi Menyukseskan PTM Terbatas

Pemerintah, katanya, telah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

“Saya berharap Ibu dan Bapak dapat mendukung upaya percepatan vaksinasi ini, sehingga anak-anak kita dapat segera kembali ke sekolah untuk belajar dengan aman nyaman dan jauh lebih optimal,” katanya.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (9/10/2021), Nadiem mengatakan PTM terbatas memberi semangat bagi para guru dalam mendidik muridnya dibandingkan saat pembelajaran jarak jauh.

Oleh karena itu, dia pun terus mendorong pengetatan penerapan protokol kesehatan (prokes) agar tidak muncul klaster Covid-19 di sekolah.

Baca juga: Ada Guru Honorer TK Dibayar Rp 100.000 Per Bulan, Menteri Nadiem: Menyakitkan Hati Saya

Kemendikbud Ristek juga memiliki lima lima kunci keberhasilan PTM terbatas untuk wilayah PPKM level 1-3 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

Lima kunci keberhasilan tersebut, pertama, menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan jumlah maksimal 18 peserta didik atau maksimal 50 persen dari jumlah peserta didik di kelas.

Kedua, satuan pendidikan membagi rombongan belajar dengan jumlah hari dan jam PTM terbatas atau dibuat shift agar tetap mengutamakan standar prokes.

Ketiga, disiplin dalam menjalankan prokes. Keempat, warga satuan pendidikan harus dalam kondisi sehat dalam menjalankan PTM terbatas.

Kelima, kegiatan yang berpotensi menjadi kerumunan tidak diperbolehkan terjadi di satuan pendidikan.

Baca juga: Peluk Menteri Nadiem, Yanti Guru Honorer TK Menangis: Angkat Kami, Mas Menteri...

Terkait penerapan prokes, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sebelumnya telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 16/2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.

Prokes 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Minta Guru Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 demi Menyukseskan PTM Terbatas”.

Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Diamanty Meiliana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com