Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Lonjakan Covid-19 di PON Berhasil Dicegah, Buktinya Hanya Ditemukan 83 Kasus

Kompas.com - 12/10/2021, 18:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia cukup berhasil dalam mencegah lonjakan kasus Covid-19 dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Salah satu buktinya, kata dia, dengan hanya ditemukan 83 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari sekitar 10.000 peserta PON.

"Indonesia cukup mampu dikatakan berhasil mencegah lonjakan kasus. Buktinya hanya ditemukan 83 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per 11 Oktober dari hampir 10.000 peserta yang mengikuti acara PON XX atau sekitar 0,83 persen," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring melalui YouTube Sekretriat Presiden, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Disebut Sedang Siapkan Lokasi Karantina bagi Kontingen PON

Selain itu, lanjut dia, ada keluhan penyakit lain yang tercatat selama penyelenggaraan PON, yakni empat kasus malaria dan dua kasus diare.

Selain itu, Indonesia secara nasional mampu mempertahankan performa pengendalian Covid-19.

Hal ini dibuktikan dengan menjadi negara dengan perolehan nilai recovery index tertinggi se-Asia Tenggara.

Bahkan, kata Wiku, nilai tersebut didapatkan dalam suasana pembukaan sektor sosial-ekonomi secara bertahap.

"Penilaian ini ditinjau dari aspek manajemen pengendalian kasus, vaksinasi, dan mobilitas suatu negara," ungkapnya.

"Untuk itu, prestasi serta berbagai kekurangan minor selama rangkaian acara perlu menjadi pembelajaran, khususnya untuk penyelenggaraan acara besar terdekat yaitu World Superbike di Mandalika dan acara lainnya," lanjut Wiku.

Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-PON XX, Pemerintah Diminta Contoh Upaya Jepang

Dia menambahkan, sebagai sebuah event besar dengan ragam rangkaian acara dan dengan keterlibatan peserta dari barbagai pelosok daerah menjadikan acara PON tidak terlepas dari risiko kemunculan lonjakan kasus.

Di antaranya akibat peningkatan mobilitas antardaerah dalam satu pulau atau antarpulau, kemudian potensi timbul kerumunan, serta keterbatasan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan karena peserta hadir dalam jumlah yang banyak.

"Lalu kuga beragamnya pola interaksi peserta karena perbedaan asal daerah dan rangkaian acara yang diikuti," tutur Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com