Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di PON XX Papua, Anggota DPR: Kegiatan yang Libatkan Mobilitas Niscaya Terjadi Penularan

Kompas.com - 11/10/2021, 18:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengimbau semua pihak agar mengambil pelajaran dari peningkatan kasus Covid-19 dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Ia mengatakan, penularan kasus Covid-19 akan terjadi dalam suatu acara yang melibatkan banyak orang atau kerumunan.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, apa pun kegiatan atau aktivitas yang melibatkan banyak mobilitas warga, saya kira potensi sangat niscaya akan terjadi penularan virus Covid-19," kata Rahmad, saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di PON XX Papua, Anggota DPR: Lakukan Mitigasi agar Klaster Tak Membesar

Rahmad mengingatkan, kunci menghindari penularan virus Corona adalah ketatnya protokol kesehatan.

Menurut dia, berkaca dari kasus penyebaran Covid-19 di PON XX Papua, maka masyarakat jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Saya kira, baik PON, Olimpiade, itu sulit kita hindari zero penularan, pasti ada klaster, sudah terbukti di PON ini adanya klaster," kata Rahmad.

"Pergerakan PON ini kan sudah memunculkan mobilitas tinggi, dari Jawa, Bali, luar Pulau Jawa menuju PON," ucapnya.

Baca juga: Airlangga Minta Pemda Tanggung Biaya Karantina Peserta PON XX Papua

Agar penularan kasus Covid-19 di PON XX Papua tidak meluas, Rahmad menekankan perlunya mitigasi secepatnya.

Rahmad menyarankan agar penyelenggara PON, pemerintah pusat dan daerah berkonsolidasi dalam pengendalian klaster Covid-19.

Cara pertama yang ia sarankan yakni mengisolasi para atlet dan oficial terpapar Covid-19.

"Mereka enggak boleh keluar daerah atau enggak boleh keluar Papua sebelum dinyatakan negatif. Harus steril dahulu," tutur dia.

Diberitakan, kasus Covid-19 dalam ajang PON XX Papua meningkat setiap harinya, setelah ada penambahan dua kasus pada 9 Oktober 2021 sehingga total atlet dan oficial yang terpapar menjadi 45 orang.

Baca juga: Cegah Covid-19, Ini Mekanisme Kepulangan Peserta PON XX yang Disiapkan Pemerintah

Sehari setelahnya, 10 Oktober 2021, kasus Covid-19 dalam perhelatan olahraga itu bertambah menjadi 65 kasus.

Pada Senin (11/10/2021) siang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap pembaruan data atlet dan oficial yang terpapar Covid-19 menjadi 83 kasus.

“Tadi siang itu menjadi 83 kasus konfirmasi dan memang terjadi konsentrasi di beberapa cabor, seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, dan kriket," ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com