Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

83 Kasus Covid-19 di PON XX, Luhut: Tidak Melonjak Signifikan

Kompas.com - 11/10/2021, 17:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 83 orang yang terdiri dari atlet, ofisial, pelatih, dan wasit di gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, angka tersebut bukan lonjakan yang signifikan.

"Dalam pelaksanaan PON yang masih berlangsung ini tidak terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan selama acara digelar," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Menkes: Ada 83 Kasus Konfirmasi Covid-19 dari PON Papua

Luhut mengakui bahwa seiring dengan pelaksanaan PON XX, terjadi peningkatan mobilitas penduduk dari Jawa dan Bali menuju Papua.

Meski tidak berimbas pada lonjakan kasus secara signifikan, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil berbagai lengkah untuk mencegah meluasnya penularan.

"Pelaksanaan PON ini akan menjadi pembelajaran untuk pelaksanaan event-event besar lainnya," kata Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa dari 83 orang yang terkonfirmasi Covid-19, 72 persen di antaranya merupakan atlet.

Kemudian, 23 persen ofisial, 1,5 persen pelatih dan wasit, termasuk dan wartawan yang meliput.

Baca juga: Menkes Duga Penyebaran Covid-19 di PON Papua Terjadi di Tempat Penginapan

Atlet yang terpapar Covid-19 terbanyak berasal dari cabang olahraga (cabor) judo dan sepatu roda. Kemudian cabor motorcross, panahan, dan kriket.

Penyebaran Covid-19 itu terjadi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Senada dengan Luhut, Airlangga menyampaikan bahwa penularan Covid-19 itu tak signifikan dibandingkan dengan banyaknya jumlah atlet yang terlibat dalam gelaran PON XX.

"Jumlah kasus 83 itu dari 10.000 atlet. Jadi dari segi persentase relatif baik," ujar Airlangga.

"Kemudian dari segi daerah itu di 4 daerah itu seluruhnya sudah (PPKM) level 2. Jadi efek kepada publiknya juga tidak terjadi kenaikan yang signifikan," kata Koordinator PPKM luar Jawa-Bali itu.

Baca juga: 80 Orang Terpapar Covid-19 Selama PON XX Papua, Luhut: Akan Jadi Pembelajaran

Kendati demikian, Airlangga mengatakan, pemerintah telah mengatur sejumlah kebijakan untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19, salah satunya terkait mekanisme kepulangan para atlet ke daerah masing-masing.

Para atlet diwajibkan tes PCR sebelum bertolak dari Papua menuju ke daerah asal dan setibanya di daerah asal, serta menjalani karantina selama 5 hari di fasilitas yang disediakan pemerintah.

"Pemerintah mendorong agar mekanisme kepulangan para atlet diperbaiki," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com