Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Bantuan Rp 1,2 Juta, Pedagang Kompak Teriak "Kurang..."

Kompas.com - 09/10/2021, 12:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan penyaluran bantuan tunai untuk pedagang kaki lima (PKL) dan warung kecil pada Sabtu (9/10/2021).

Pada peresmian yang digelar secara simbolis di kawasan Malioboro, Yogyakarta itu, Jokowi menyerahkannya kepada dua orang pedagang.

Sebelum penyerahan, Jokowi sempat memberikan pengarahan untuk para pedagang.

"Di seluruh Indonesia nanti sebanyak 1 juta PKL dan warung, diberikan bantuan sebesar Rp1.200.000,- kurang enggak?" ujar Jokowi sebagaimana dipantau dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Penerbangan Internasional ke Bali Segera Dibuka, Jokowi: Persiapkan Secara Detail

Pedagang dan masyarakat yang hadir di lokasi itu secara spontan kompak menjawab "Kuraaang,".

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa besaran bantuan tunai untuk PKL dan warung kecil tersebut telah melalui proses perhitungan dari pemerintah.

Sehingga menurutnya besaran itu sudah mencukupi.

"Rp1.200.000,- cukup. Menurut hitungan kita cukup. Dan dimulai pertama kali di kawasan Malioboro,Yogyakarta," tutur Jokowi.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan warung-warung kecil lewat TNI dan Polri saya nyatakan dimulai," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Berikan Bantuan Rp 1,2 Juta ke PKL di Malioboro

Setelah itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi Jokowi menyerahkan map berisi bantuan tunai kepada dua orang pedagang.

Kepada kedua pedagang, Airlangga sempat melontarkan candaan sambil meminta mereka membuka dan mengecek map yang sudah diserahkan.

"Dibuka. Dilihat ada uangnya? Dibuka dalamnya uangnya asli opo ora? (uangnya asli atau tidak ?)" canda Airlangga.

Candaan itu pun membuat kedua pedagang dan Jokowi tertawa.

Para pedagang pun menyampaikan terima kasih kepada keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com