Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Paparkan Isu Prioritas Presidensi G20 2022 di Indonesia, Puan Minta Dukungan Anggota G20

Kompas.com - 08/10/2021, 21:01 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani meminta dukungan negara anggota Group of Twenty (G20) untuk kelancaran penyelenggaraan Presidensi G20 di Indonesia pada September 2022 mendatang.

“Kami sangat mengharapkan dukungan dari hadirin semua untuk kelancaran penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia,” tuturnya dalam acara penutupan Seventh Group of 20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Roma, Italia, Jumat (8/10/2021).

Pada kesempatan tersebut, Puan memaparkan isu prioritas Presidensi G20 di Indonesia. yaitu meningkatkan produktivitas, membangun ekonomi dunia yang tangguh dan stabil, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Kemudian juga isu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemitraan antar pemangku kepentingan, serta memperkuat kepemimpinan kolektif global,” paparnya.

Baca juga: Antara Ganjar, Risma, dan Puan di Bursa Pencapresan Internal PDI-P...

Adapun tema yang akan diambil untuk acara P20 di Indonesia, yakni “Peran Parlemen dalam Mendorong Pertumbuhan yang Lebih Tinggi dan Masyarakat yang Sehat”.

Agenda utama dalam P20 di Indonesia adalah membahas pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, kesehatan, pemberdayaan manusia dan peningkatan kapasitas.

Puan menekankan, dunia perlu bersatu untuk menyelesaikan masalah global bersama-sama.

Karenanya, Indonesia akan menekankan pentingnya kemitraan dan inklusivitas selama Presidensi G20.

“Indonesia tidak hanya akan memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, namun juga kepentingan negara berkembang, di Asia, Afrika, Amerika Latin, termasuk negara-negara kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia,” kata Puan.

Baca juga: Puan Minta Negara G20 Jadi Contoh Upaya Pembangunan Ekonomi Hijau

Ia menyampaikan, Indonesia akan meningkatkan kontribusi kontribusi P20 dalam kerja sama G20 untuk pemulihan pandemi Covid-19.

“Hal ini akan membutuhkan sinergi parlemen sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendiskusikan agenda G20,” tuturnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Sebagai informasi, P20 di Indonesia akan diselenggarakan dalam satu rangkaian dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Adapun pada akhir Oktober 2021, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Italia.

“Mulai 1 Desember 2021, Indonesia mendapat kepercayaan memegang Presidensi G20. Kami siap untuk melanjutkan kesuksesan Presidensi G20 Italia,” ucap Puan.

Baca juga: Puan Hadiri Forum Parlemen G20 di Roma, Apa Tujuan dan Agendanya?

Ia menyebutkan, Presidensi G20 Indonesia akan mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger” untuk menjawab tantangan global.

“Kami mengucapkan apresiasi atas kepemimpinan dan capaian Presidensi Italia dalam rangkaian acara G20 tahun ini, termasuk dengan menyelenggarakan P20,” ucap Puan.

Dalam acara sama, ia mengundang secara langsung beberapa pimpinan parlemen negara anggota G20 untuk hadir dalam P20 di Indonesia.

Beberapa pimpinan parlemen yang diundang secara langsung oleh Puan antara lain Ketua Dewan Nasional Republic of Korea Park Byeong Seug, Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan Jin, Speaker of the Senate Belanda Jan Anthonie Bruinj, Speaker of the Grand National Assembly Turki Mustafa Sentop, dan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com