JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak swasta dan para pemangku kepentingan turut mengatasi angka backlog atau selisih kebutuhan dan ketersediaan perumahan yang masih cukup tinggi.
Ma'ruf mengatakan, sedianya membangun rumah untuk rakyat akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Saya mengajak dunia swasta dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi angka backlog perumahan," ujar Ma'ruf di acara pembukaan Mondok Properti The Series, Kamis (7/10/2021) malam.
Baca juga: Jokowi Janji Bangunkan Rumah untuk Sejumlah Warga Asmat
Ma'ruf mengatakan, kondisi angka perumahan yang backlog tersebut merupakan peluang bagi swasta dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyediakan rumah layak huni.
Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang masih memerlukan bantuan.
Apalagi, kata dia, sektor properti juga berkaitan erat dengan berbagai industri bangunan dan perumahan yang menyerap banyak tenaga kerja.
"Kondisi ini merupakan peluang untuk turut berkiprah menyediakan rumah layak huni bagi jutaan saudara setanah air yang perlu dibantu," kata dia.
Baca juga: Diperiksa KPK, Anies Ditanya Soal Aturan Program Perumahan
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga 30 September 2021 menunjukkan, capaian Program Sejuta Rumah (PSR) telah mencapai 763.127 unit di seluruh Indonesia.
Meskipun ada pandemi, tetapi program tersebut terus dilanjutkan.
Namun belum dapat memenuhi angka backlog perumahan yang masih cukup tinggi.
"Jumlahnya mencapai tidak kurang dari 11 juta. Sementara itu, kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500.000 per tahun," kata dia.
Dengan demikian, menurut Ma'ruf perlu ada upaya terus-menerus untuk memenuhi ketercukupan perumahan tersebut.
Baca juga: Cegah TPPU, Kementerian ATR/BPN Terus Bangun Sistem Data Pertanahan-Perumahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.